Sejumlah insiden kecelakaan pesawat yang terjadi belakangan ini kerap menimbulkan ketakutan tersendiri bagi beberapa orang.
Tak sedikit yang akhirnya justru takut naik pesawat. Beberapa orang juga ada yang memang memiliki aviophobia alias phobia naik pesawat.
Meski begitu, penerbangan tetap menjadi salah satu moda transportasi teraman, jauh lebih aman dibandingkan mengendarai mobil atau bersepeda motor.
Saat menaiki pesawat, pada dasarnya kamu telah mempercayakan keselamatanmu pada keterampilan dan keahlian pilotnya.
Mengingat, pilot telah melewati serangkaian proses ketat untuk mendapatkan izin terbang sehingga menjadi alasan kuat kamu tak perlu takut naik pesawat.
Menjadi pilot, khususnya untuk maskapai penerbangan komersial, memerlukan pelatihan dan pembelajaran intensif selama bertahun-tahun.
Bahkan, setelah memperoleh lisensinya, pilot tetap menjalani pelatihan berulang untuk menjaga keterampilan mereka tetap tajam dan selalu mengikuti perkembangan prosedur, peralatan, dan peraturan keselamatan terkini.
Mereka juga menjalani pemeriksaan kesehatan rutin untuk memastikan mereka sehat secara fisik dan mental untuk terbang.
Perjalanan udara tunduk pada beberapa peraturan keselamatan paling ketat di industri mana pun. Peraturan ini diberlakukan oleh badan-badan internasional seperti Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO), Administrasi Penerbangan Federal (FAA) di Amerika Serikat, Badan Keamanan Penerbangan Uni Eropa (EASA) di Eropa, dan otoritas nasional lainnya di seluruh dunia.
Salah satu bidang yang dicakup oleh peraturan ini adalah desain dan manufaktur pesawat terbang.
Sebelum suatu model pesawat dianggap laik terbang, model tersebut harus menjalani pengujian ketat dalam berbagai kondisi.
Pesawat ini menjalani uji tekanan, uji mesin, dan bahkan uji pendaratan darurat untuk memastikannya dapat menangani semua kemungkinan skenario penerbangan.
Selain itu, maskapai penerbangan sendiri tunduk pada banyak peraturan terkait operasionalnya. Hal ini mencakup prosedur pemeliharaan, pemeriksaan keselamatan, pelatihan awak, operasi penerbangan, dan tanggap darurat.
Peraturan ini terus diperbarui dan diaudit untuk memastikan keselamatan maksimal bagi penumpang.
Bandara juga harus mematuhi berbagai peraturan keselamatan, mulai dari pemeliharaan landasan pacu hingga langkah-langkah keselamatan kebakaran.
Mereka juga dilengkapi dengan teknologi canggih untuk pengatur lalu lintas udara, pemantauan cuaca, dan pemeriksaan keamanan.
Komitmen terhadap keselamatan ini adalah salah satu alasan utama mengapa perjalanan udara menjadi salah satu moda transportasi paling aman.
Pesawat modern merupakan prestasi teknik, dilengkapi dengan teknologi canggih untuk meningkatkan keselamatan dan kinerja.
Mereka dirancang untuk tahan terhadap kondisi ekstrem, dan dilengkapi beberapa sistem redundan untuk memastikan bahwa meskipun satu komponen gagal, terdapat cadangan untuk menjaga pesawat tetap beroperasi.
Pesawat terbang memiliki sistem navigasi dan autopilot yang canggih, yang membantu pilot mempertahankan jalur dan ketinggian penerbangan yang benar.
Pesawat juga memiliki sistem radar cuaca canggih, yang memberi pilot gambaran cuaca di depan secara real-time, sehingga memungkinkan mereka menghindari kondisi badai atau turbulensi.
Selain itu, pesawat dilengkapi dengan fitur keselamatan seperti sistem anti-icing untuk mencegah es menumpuk di sayap, dan sistem pemadam kebakaran di mesin dan ruang kargo. Mereka juga memiliki peralatan darurat seperti rompi pelampung, rakit, masker oksigen, dan perosotan evakuasi.
Kemajuan yang tiada henti dalam teknologi pesawat terbang menjadikan setiap penerbangan lebih aman dibandingkan penerbangan sebelumnya, sehingga meningkatkan kepercayaan penumpang dalam perjalanan udara.
Semua pesawat komersial harus menjalani jadwal perawatan yang ketat. Hal ini dilakukan dengan cermat sesuai dengan jadwal yang ditetapkan oleh produsen pesawat dan otoritas penerbangan, memastikan bahwa setiap bagian pesawat diperiksa dan diservis secara berkala.
Pemeriksaan pemeliharaan berkisar dari inspeksi rutin setelah setiap penerbangan hingga pemeriksaan terperinci di mana pesawat pada dasarnya dibongkar dan kemudian dipasang kembali.
Perawatan rutin mencegah masalah kecil menjadi masalah besar dan memastikan pesawat selalu berkinerja terbaik.
Awak pemeliharaan terdiri dari insinyur dan mekanik terlatih yang memiliki pengetahuan khusus tentang model pesawat tertentu.
Mereka menggunakan alat diagnostik canggih untuk memantau kondisi berbagai bagian pesawat, dan komponen apa pun yang tidak memenuhi standar keselamatan akan diganti.
Sama seperti pemeriksaan pra-penerbangan, perawatan rutin juga lebih menekankan pada prioritas keselamatan dalam penerbangan, sehingga memastikan penumpang dapat merasa percaya diri setiap kali melakukan penerbangan.
Salah satu prinsip utama dalam desain pesawat adalah redundansi – gagasan bahwa jika satu sistem gagal, sistem lain akan mengambil alih.
Prinsip ini diterapkan pada hampir semua sistem penting pesawat, termasuk mesin, hidrolik, elektronik, dan kontrol penerbangan.
Misalnya, pesawat komersial dilengkapi dengan banyak mesin, dan mereka dapat terbang dan mendarat dengan aman meskipun salah satu mesinnya rusak.
Demikian pula, sistem elektronik penting memiliki pasokan listrik cadangan, dan sistem hidrolik yang mengontrol pergerakan pesawat memiliki banyak sirkuit independen.
Bahkan pilot di kokpit pun merupakan bentuk redundansi, dengan kopilot yang siap mengambil alih jika pilot tidak mampu karena alasan apa pun.
Konsep redundansi ini merupakan faktor penting mengapa perjalanan udara secara statistik jauh lebih aman dibandingkan bentuk transportasi lainnya.
Kepastian bahwa selalu ada cadangan jika terjadi kesalahan berkontribusi signifikan terhadap standar keselamatan yang tinggi dalam penerbangan, sehingga memberikan lebih banyak alasan bagi penumpang untuk tidak takut terbang.
Sistem Kontrol Lalu Lintas Udara (ATC) di seluruh dunia bekerja tanpa kenal lelah untuk mengatur arus pesawat di darat dan di udara.
ATC memastikan bahwa pesawat menjaga jarak aman satu sama lain, memberikan panduan kepada pilot, dan mengoordinasikan lepas landas dan pendaratan.
ATC menggunakan sistem radar canggih, teknologi satelit, dan komunikasi real-time dengan pilot untuk mencapai tujuan tersebut.
Pekerjaan pengontrol lalu lintas udara merupakan bagian penting untuk menjamin keselamatan setiap penerbangan.
Selain itu, ATC juga berperan penting dalam mengatur jalur penerbangan saat kondisi cuaca buruk atau darurat.
Pengendali dilatih untuk menangani situasi tekanan tinggi dan membuat keputusan yang mengutamakan keselamatan penumpang.
Sifat komprehensif dari sistem ATC, penggunaan teknologi canggih, dan keterampilan stafnya merupakan bagian integral dari keselamatan penerbangan, yang selanjutnya memastikan penumpang tidak memiliki alasan untuk takut terbang.
Perjalanan udara mempunyai catatan keamanan yang sangat baik. Menurut Dewan Keamanan Nasional, kemungkinan meninggal dalam kecelakaan mobil adalah 1 berbanding 114, sedangkan kemungkinan meninggal dalam kecelakaan pesawat adalah 1 berbanding 9,821.
Hal ini menunjukkan bahwa meskipun kecelakaan penerbangan bersifat umum, namun secara statistik kecelakaan tersebut cukup jarang terjadi.
Catatan keselamatan ini bukanlah sebuah kebetulan melainkan hasil dari upaya berkelanjutan dari maskapai penerbangan, otoritas penerbangan, produsen pesawat terbang, dan banyak entitas lain dalam industri penerbangan yang bekerja tanpa kenal lelah untuk menjamin keselamatan penumpang.
Setiap kecelakaan diselidiki secara menyeluruh oleh para ahli untuk mengetahui penyebabnya. Pembelajaran dari investigasi ini digunakan untuk meningkatkan peraturan keselamatan, desain pesawat, dan prosedur operasional, sehingga membuat perjalanan udara lebih aman dari tahun ke tahun.
Mengingat catatan keselamatan yang mengesankan ini, penumpang dapat merasa yakin bahwa terbang adalah salah satu cara paling aman untuk bepergian.
(Kemas Irawan Nurrachman)