Sushi dapat dinikmati sebagai sajian kelas atas di restoran mahal, atau makanan siap santap yang dapat dibeli di swalayan.
Namun demikian, sushi selalu memiliki pesonanya sendiri, baik sebagai makanan, maupun sebagai kebudayaan. Kekayaan variasi sushi membuat kita dapat mencoba banyak jenis sushi.
Layaknya bentuk sushi yang berevolusi dari waktu ke waktu, cara menyantap sushi juga mengalami perubahan. Untuk itu, ada baiknya Anda mengetahui dasar-dasar etika menyantap sushi.
Sushi dapat dimakan baik dengan sumpit, maupun tangan. Namun, jangan mengoper makanan dari sumpit ke sumpit. Terlebih lagi, jangan menancapkan sumpit ke sushi.
Apabila tidak menyukai wasabi, Anda dapat meminta juru masak untuk membuatkan sushi tanpa wasabi. Anda juga dapat mencelupkan neta ke dalam kecap asin dan pastikan bukan mencelupkan shari karena akan merusak struktur nasi.
Apabila disediakan jahe, makanlah sebagai selingan untuk membersihkan lidah, bukan untuk diletakkan di atas sushi.
(Qur'anul Hidayat)