Tingkatkan Konsumsi Daging di Indonesia, MLA Hadirkan Program ASEAN Red Meat The Finest

Tim Okezone, Jurnalis
Rabu 09 Oktober 2024 20:06 WIB
ASEAN Red Meat The Finest. (Foto: MNC)
Share :

KONSUMSI daging merah masyarakat Indonesia masih sangat rendah. Menurut data dari Meat Livestock Australia (MLA) rata-rata masyarakat Indonesia konsumsi daging merah kurang dari 5 kilogram daging.

Hal itu disampaikan oleh Chief Representative MLA Indonesia, Christian Haryanto, bahwa idealnya masyarakat konsumsi daging merah 7 sampai 10 kilogram per orang per tahun.

"Di Indonesia rata-rata masyarakat Indonesia makan daging merah 2,8 kilogram per orang per tahun. Sementara di Australia 24 kilogram per orang per tahun," ujar Chief Representative MLA Indonesia, Christian Haryanto, dalam acara ASEAN Red Meat “The Finest”, di Grand Hyatt, Jakarta, Rabu (9/10/2024).

Haryanto mengatakan alasan masyarakat Indonesia konsumsi dagingnya rendah karena masih menganut mitos, bahwa konsumsi daging bisa sebabkan kolesterol dan darah tinggi. "Padahal (sebenarnya) metode masaknya yang salah," jelas Haryanto.

Lebih lanjut Haryanto menjelaskan dari generasi zaman dahulu metode memasak Indonesia menggunakan santan. DIbandingkan dengan orang Middle East yang sering konsumsi daging tidak merasakan efek kolesterol dan darah tinggi. "Karena cooking metodenya beda, yang bikin kolesterol itu makan santan, jeroan, padahal harusnya makan dagingnya, itu yang banyak nutrisi zat besinya," paparnya.

Untuk itu, MLA memperkenalkan ASEAN Red Meat Ambassador Program. Program ini untuk menyajikan dan mengenalkan daging sapi dan domba Australia terbaik yang dipadukan dengan wine premium Australia. 

Hubungan Australia yang kuat dengan Asia Tenggara terus berkembang, didorong oleh semangat bersama untuk makanan premium, aman, dan berkelanjutan.  "Program ini memang didesain dari ASEAN untuk mempromosikan red meat, artInya daging sapi dan domba Australia," kata Haryanto. 

 

Meningkatnya permintaan daging sapi dan domba berkualitas tinggi di kawasan ini merupakan bukti kepercayaan yang diberikan kepada produsen Australia, dengan ekspor daging merah ke Asia Tenggara yang terus meningkat. Di Indonesia dan negara-negara ASEAN lainnya, berbagai potongan daging sapi premium Australia semakin banyak ditemukan di menu restoran high-end, karena konsumen mencari yang terbaik dalam hal kualitas dan rasa.

Acara ini menandai babak baru dalam upaya regional untuk menampilkan daging sapi & domba Australia serta hasil pertanian terbaik lainnya, serta memberikan inspirasi bagi para pakar kuliner dan chef ambassador, yang akan membina hubungan yang lebih kuat antara Australia dan Asia Tenggara. Melalui masterclass dan pengalaman bersantap yang dikurasi secara khusus, program ini menyoroti kualitas dan keserbagunaan daging merah Australia yang luar biasa.

MLA Regional Manager Southeast Asia, Valeska mengatakan acara ini merupakan kesempatan luar biasa untuk mempertemukan daging sapi dan domba Australia terbaik dengan talenta kuliner terbaik ASEAN. Membawa daging merah Australia terbaik ke pusat kuliner Asia Tenggara yang dinamis. 

"Kolaborasi dengan chef terbaik dari kawasan ini merupakan perayaan keunggulan kuliner dan memperkuat hubungan yang kuat antara Australia dan Asia Tenggara. Kami sangat senang bahwa konsumen di Jakarta dapat merasakan pengalaman ini melalui acara ASEAN Red Meat Ambassadors," ucap Valeska.

Di sisi lain, Wine Australia General Manager Marketing, Paul Turale mengatakan kesempatan untuk bekerja sama dengan MLA dalam menampilkan yang terbaik dari Australia di Jakarta semakin memperkuat kolaborasi antara MLA dan Wine Australia.  "Konsumen Indonesia adalah juaranya, mencicipi keajaiban Australia dan kombinasi yang luar biasa dari daging dan wine berkualitas tinggi kami," tandasnya.

(Martin Bagya Kertiyasa)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Women lainnya