Pada kesempatan yang sama, Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kemenparekraf, Dessy Ruhati menjelaskan, kenaikan peringkat TTDI Indonesia dari 32 dunia menjadi 22 dunia diyakini mampu memberikan dampak positif terhadap pengembangan pariwisata berkelanjutan di Indonesia.
Namun itu semua tidak akan terwujud bila kolaborasi lintas sektor tidak dilakukan dengan baik dan optimal. "Ini bukan tugas Kemenparekraf saja, tetapi juga menjadi tugas kementerian dan lembaga lainnya. Apalagi kita sudah punya Perpres tentang kolaborasi antar Instansil," terang Dessy.
Terakit infrastruktur dan elemen-elemen penting yang memengaruhi nilai TTDI Indonesia, Dessy mengungkapkan pihaknya akan segera mendorong pengembangan infrastruktur pariwisata serta memastikan keamanan dan kebersihan di 5 destinasti super prioritas.
"Untuk infrastruktur pariwisata kita sendiri juga harus didorong pengembangannya. Kita harus melakukan lebih banyak lagi digitalisasi pada sistem layanan, menyediakan platform interaktif, sehingga wisatawan mendapat lebih banyak pengalaman. Keamanan dan kebersihan pun juga harus diperhatikan. Sejauh ini penanganan sampah yang mendekati penilaian TTDI adalah Borobudur," tandasnya.
(Rizka Diputra)