Kemenparekraf Targetkan Peringkat TTDI Indonesia Naik ke Posisi 15 Tahun Depan

Dimas Andhika Fikri, Jurnalis
Rabu 28 Agustus 2024 14:57 WIB
Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kemenparekraf, Dessy Ruhati (Foto: Kemenparekraf)
Share :

KEMENTERIAN Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mendukung penuh pelaksanaan The 1st Indonesia Quality Tourism Conference yang akan digelar di Bali pada 29-30 Agustus mendatang. Konferensi lintas kementerian dan lembaga ini dinilai penting untuk memperkuat pengembangan pariwisata berkelanjutan di Indonesia. 

Seperti diketahui pada laporan Travel and Tourism Development Index (TTDI) 2024, peringkat pariwisata Indonesia meningkat signifikan di posisi 22 dari 119 negara. Sedangkan di kawasan Asia-Pasifik, Indonesia berada di peringkat ke-6 dan peringkat ke-2. 

Pencapaian ini tentunya tidak terlepas dari kolaborasi seluruh stakeholders di sektor pariwisata. Kendati demikian masih ada PR besar yang harus segera dibenahi Indonesia seperti masalah keamanan, kesehatan, kebersihan, infrastruktur, hingga ICT readiness yang mendapat rapor 'merah' pada laporan TTDI 2024. 

Hal tersebut menjadi sangat penting mengingat Kemenparekraf telah menargetkan peringkat TTDI Indonesia naik pada posisi 15 besar untuk tahun 2025 mendatang. 

Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Odo Manuhutu menilai penyelenggaraan Indonesia Quality Tourism Conference (IQTC) sangat penting untuk menyatukan visi dan misi antar kementerian dan lembaga demi terciptanya sektor pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan. 

"Event ini akan menjadi kick off dari pengenalan kepada seluruh pemda sekaligus membangun awareness dan turut merasakan urgensi pariwisata yang berkualitas. Sehingga nantinya mampu memperkuat pengembangan pariwisata berkelanjutan di Indonesia dan di negara-negara ASEAN," ujar Odo dalam konferensi pers IQTC 2024 via zoom meeting, Rabu (28/8/2024). 

Mengusung tema “Building Quality Tourism Experiences Through Sustainable Practices and Collaborative Innovation”, IQTC sendiri merupakan kolaborasi antara Kemenkomarves, Kemenparekraf, LPS (Lembaga Penjamin Simpanan), Bank Indonesia, serta World Economic Forum (WEF). 

Tahun ini IQTC akan diikuti oleh 300 peserta dari berbagai kementerian, lembaga, pemerintah daerah, asosiasi pariwisata, akademisi, industri pariwisata, dan organisasi internasional. 

 

Pada kesempatan yang sama, Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kemenparekraf, Dessy Ruhati menjelaskan, kenaikan peringkat TTDI Indonesia dari 32 dunia menjadi 22 dunia diyakini mampu memberikan dampak positif terhadap pengembangan pariwisata berkelanjutan di Indonesia. 

Namun itu semua tidak akan terwujud bila kolaborasi lintas sektor tidak dilakukan dengan baik dan optimal. "Ini bukan tugas Kemenparekraf saja, tetapi juga menjadi tugas kementerian dan lembaga lainnya. Apalagi kita sudah punya Perpres tentang kolaborasi antar Instansil," terang Dessy.

Terakit infrastruktur dan elemen-elemen penting yang memengaruhi nilai TTDI Indonesia, Dessy mengungkapkan pihaknya akan segera mendorong pengembangan infrastruktur pariwisata serta memastikan keamanan dan kebersihan di 5 destinasti super prioritas. 

"Untuk infrastruktur pariwisata kita sendiri juga harus didorong pengembangannya. Kita harus melakukan lebih banyak lagi digitalisasi pada sistem layanan, menyediakan platform interaktif, sehingga wisatawan mendapat lebih banyak pengalaman. Keamanan dan kebersihan pun juga harus diperhatikan. Sejauh ini penanganan sampah yang mendekati penilaian TTDI adalah Borobudur," tandasnya.

(Rizka Diputra)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita Women lainnya