PRIA tertua di dunia merayakan ulang tahunnya yang ke-112 di Merseyside, Inggris. John Alfred Tinniswood lahir pada tahun tenggelamnya Titanic dan telah hidup selama masa jabatan 24 perdana menteri Inggris
Pria itu kini menjalani kesehariannya di panti jompo Merseyside.
John Alfred Tinniswood, yang tinggal di Southport, menganggap umur panjangnya hanya sekadar keberuntungan. Ia mengaku tidak mengikuti diet khusus, kecuali makan ikan dan keripik setiap hari Jumat.
Tinniswood lahir pada tahun 1912, tahun yang sama ketika kapal Titanic tenggelam. Ia menjadi orang tertua di dunia yang masih hidup awal tahun ini, mewarisi gelar tersebut dari Juan Vicente Pérez, 114 tahun, asal Venezuela, yang meninggal pada bulan April 2024 lalu.
Sebagai penggemar sepak bola Liverpool seumur hidup, Tinniswood lahir di kota ini hanya 20 tahun setelah klub tersebut didirikan. Dia telah melalui hampir seluruh suka dan duka klub, termasuk delapan kemenangan The Reds di Piala FA dan sebagian besar kemenangan mereka di Premier League.
Dia bertemu istrinya, Blodwen, di sebuah pesta dansa di kota, dan pasangan itu bersama selama 44 tahun sebelum istrinya meninggal pada tahun 1986. Putri mereka, Susan, lahir pada tahun 1943, dan dia sekarang menjadi kakek buyut.
Setelah bekerja dalam peran administratif untuk Army Pay Corps, Tinniswood adalah veteran pria tertua yang masih hidup dalam perang dunia kedua. Ia kemudian bekerja sebagai akuntan di Shell dan BP, sebelum pensiun pada tahun 1972.
Mengutip The Guardian, Tinniswood masih menjalani sebagian besar hidupnya tanpa bantuan, dia mengelola keuangannya sendiri, mengikuti berita di radio, dan bangun sendiri setiap pagi dari tempat tidur.
“Anda bisa berumur panjang atau berumur pendek, dan Anda tidak bisa berbuat banyak untuk mengatasinya,” katanya ketika menjadi pemegang Rekor Dunia Guinness awal tahun ini.
“Saya tidak merasakan usia itu, saya tidak bersemangat karenanya. Mungkin itulah sebabnya saya mencapainya,” tambah Tinniswood.
“Saya hanya menerimanya dengan tenang seperti orang lain, mengapa saya bisa hidup selama itu, saya tidak tahu sama sekali.
“Saya tidak dapat memikirkan rahasia khusus apapun yang saya miliki. Saya cukup aktif saat masih muda, saya banyak berjalan kaki. Apakah itu ada hubungannya dengan itu, saya tidak tahu. Namun bagi saya, saya tidak berbeda (dengan siapapun). Tidak ada bedanya sama sekali,” ungkap Tinniswood.
Berkaca pada umurnya yang panjang, ia mengatakan bahwa mungkin kuncinya adalah melakukan segala sesuatu dengan tidak berlebihan.
“Saya makan apa yang mereka berikan kepada saya dan begitu pula orang lain. Saya tidak punya diet khusus,” katanya lagi.
“Jika Anda minum terlalu banyak atau makan terlalu banyak atau terlalu banyak berjalan, jika Anda melakukan terlalu banyak hal, pada akhirnya Anda akan menderita,” imbuh Tinniswood.
Ia menerima kartu ulang tahun setiap tahun dari mendiang ratu sejak dia berusia 100 tahun pada tahun 2012. Dia hidup lebih lama dari masa pemerintahannya, meskipun dia lahir hampir 14 tahun kemudian. Dia juga pernah menjalani masa jabatan 24 perdana menteri Inggris.
Ketika ditanya bagaimana dia melihat dunia berubah selama masa hidupnya, dia berkata: “Dunia, dengan caranya sendiri, selalu berubah. Ini semacam pengalaman yang berkelanjutan. Ini menjadi sedikit lebih baik tetapi belum terlalu banyak. Ini berjalan ke arah yang benar,” paparnya.
Saat ditanya nasihatnya untuk generasi muda, Tinniswood berujar; “Selalu lakukan yang terbaik yang Anda bisa, baik Anda sedang mempelajari sesuatu atau sedang mengajar seseorang. Berikan semua yang Anda punya. Kalau tidak, itu tidak ada gunanya diganggu,” katanya memungkasi.
Pria tertua yang pernah tercatat dalam sejarah adalah Jiroemon Kimura, dari Jepang, yang meninggal pada tahun 2013 dalam usia 116 tahun 54 hari.
Orang tertua yang masih hidup di dunia adalah wanita Jepang Tomiko Itooka, yang berusia 116 tahun. Dia baru mengambil alih gelar tersebut bulan ini setelah Maria Branyas Morera, meninggal di panti jompo di Olot, timur laut Spanyol, pada usia 117 tahun dan 168 hari.
Adapun orang tertua dunia lainnya yang pernah terverifikasi dalam catatan adalah wanita Prancis, Jeanne Louise Calment, yang meninggal pada tahun 1997 dalam usia 122 tahun 164 hari.
(Rizka Diputra)