MASYARAKAT Indonesia masih sering salah kaprah tentang definisi kulit yang sehat. Pasalnya, masih banyak yang menganggap, bahwa kulit yang sehat harus terang atau putih.
Tak jarang, hal ini membuat masyarakat Indonesia justru banyak mengikuti standar kecantikan orang-orang Korea yang cenderung memiliki warna kulit yang putih.
Dokter Spesialis Kulit Dan Kelamin, dr.Listya Paramita lantas meluruskan hal ini. Menurutnya, warna kulit sama sekali bukan menjadi tolak ukur untuk kesehatan kulit seseorang.
“Mungkin banyak yang beranggapan bahwa kulit yang sehat itu memiliki warna tertentu, harus yang terang, harus yang kuning langsat, harus yang putih, harus ini itu, enggak sebenarnya,” ujar dr.Listya, dalam Siaran Sehat, di live Instagram Kementerian Kesehatan RI, @kemenkes_ri.
“Definisi kulit sehat itu enggak ada hubungannya sama warna kulit,” imbuhnya.
Alih-alih dilihat dari warna kulit, dr.Listya lantas membeberkan beberapa poin yang menurutnya bisa dijadikan tolak ukur sehingga kulit seseorang bisa dikatakan sehat. Salah satunya, yakni dilihat dari kelembaban kulit, di mana kulit tidak dehidrasi sehingga cenderung lebih kenyal dan lembab.
“Kulit yang sehat itu adalah satu, tekstur kulitnya terasa kenyal, lembut, atau lembab dan teraba halus. Lembab karena apa? Lembab karena hidrasi kulitnya cukup, nggak kering, enggak dehidrasi,” tuturnya.
Dokter Listya juga menyebut, kulit yang sehat juga tidak memiliki berbagai sensasi yang muncul. Misalnya, gatal, ‘cekat-cekit’, atau sensasi terbakar. “Kemudian tidak ada sensasi apapun. Kulit yang sehat itu nggak ada gatel, nggak ada cekit-cekit, nggak ada rasa panas dan terbakar. Jadi nggak ada rasa apapun,” ungkapnya.
Kulit sehat juga biasanya tidak memiliki masalah atau keluhan pada area kulit. Mulai dari jerawat, iritasi hingga gejala dermatitis.
Sayangnya, menurut dr.Listya, masih banyak yang mengganggap jerawat merupakan hal yang normal. Padahal, jerawat bisa jadi pertanda atau gejala bahwa kulit tersebut sedang tidak sehat.
“Kemudian tidak ada keluhan-keluhan kulit yang mengikuti. Misalnya ada keluhan dermatitis, jerawat, berarti sedang tidak sehat kulitnya, karena kan ada rasa gatal. Kemudian tidak ada gangguan lain. Apakah tonjolan, tumor, iritasi, alergi,” bebernya.
“Mungkin banyak yang menganggap jerawat itu suatu kondisi yang Yaudah biasa. Padahal sebetulnya kalau dari terminologi di medis, dalam ilmu dermatologi, jerawat adalah salah satu gangguan juga. Jadi memang perlu diatasi,” tutupnya.
(Martin Bagya Kertiyasa)