SEBANYAK 700 wisatawan terdampar selama tiga hari di sebuah pulau wisata akibat gelombang tinggi. Akibat cuaca tak menentu itu, pelayanan kapal cepat maupun feri terpaksa berhenti beroperasi. Ratusan turis itupun harus terjebak di Pulau Nam Du, lepas pantai selatan Vietnam.
Untuk mendukung wisatawan dalam beberapa hari selama terdampar, banyak motel dan hotel di pulau tersebut telah secara proaktif memberikan potongan tarif kamar sebesar 30-50 persen, dan beberapa tempat bahkan mengizinkan para tamu menggunakan dapur dan menikmati nasi secara gratis.
Di Phu Quoc, ritme kehidupan di pulau tersebut telah kembali normal ketika rute feri dan kereta api Phu Quoc - Ha Tien akhirnya kembali beroperasi pada 15 Juli 2024.
Statistik pemerintah daerah menunjukkan bahwa dampak depresi tropis dalam beberapa hari terakhir telah menyebabkan banjir lokal pada 139 rumah tangga di komune Cua Duong (kota Phu Quoc). Perkiraan kerusakan properti lebih dari 130 juta VND atau setara Rp83 juta.
Kini pelayanan perahu ke dan dari Pulau Phu Quoc di dekatnya, pulau terbesar di Vietnam, juga telah dilanjutkan.
Tran Quoc Dai, seorang turis dari Kota Ho Chi Minh yang melakukan perjalanan ke Nam Du bersama sekelompok temannya, menaiki kapal pertama ke daratan pada pukul 10.30 waktu setempat.
“Hujan sesekali turun di pulau itu selama beberapa hari, jadi saya masih bisa keluar,” katanya, seraya menambahkan bahwa hotel telah menurunkan tarif kamar sebesar 50 persen, dan banyak restoran menyediakan makanan gratis.
“Masyarakat lokal cukup ramah terhadap wisatawan. Rombongan kami merasa cukup nyaman selama kami terjebak di pulau selama beberapa hari, namun kami juga berharap bisa kembali ke rumah secepatnya,” imbuh Dai, melansir VN Express.
(Rizka Diputra)