5 Jenis Makanan dan Minuman Bikin Sulit Berkonsentrasi

MENJAGA konsentrasi dan fokus untuk tetap on dalam beraktivitas sehari-harinya tentunya sangat penting. Baik itu ketika belajar, bekerja, atau melakukan aktivitas yang membutuhkan ketelitian. Kemampuan untuk fokus dapat mempengaruhi hasil dan performa yang ingin dicapai.

Tapi, tahukah Anda bahwa apa yang kita makan dan minum sehari-hari, sedikit banyak bisa mempengaruhi kemampuan untuk berkonsentrasi? Sebab ada beberapa makanan dan minuman yang disebut bisa memicu orang yang mengonsumsinya, jadi agak sulit berkonsentrasi.

Melansir  NDTV Food, Selasa (2/7/2024) berikut ini merupakan lima jenis makanan dan minuman yang bikin sulit berkonsentrasi.

1. Kue kering dan roti: Makanan olahan yang terbuat dari tepung terigu putih, mengandung karbohidrat yang saat dikonsumsi akan menjadi gula dalam darah. Hal ini menyebabkan lonjakan gula darah diikuti dengan penurunan drastis, yang menyebabkan kelelahan, mengantuk, dan sulit berkonsentrasi.

(Foto: Freepik) 

2. Makanan tinggi garam: Konsumsi garam berlebihan dapat menyebabkan defisit kognitif, seperti kesulitan untuk mengingat dan fokus. Oleh karena itu, penting untuk membatasi konsumsi garam dalam batas wajar untuk menjaga kesehatan otak.

3. Soda dan minuman manis: Soda dan minuman manis mengandung banyak gula tanpa nutrisi yang bermanfaat. Mengonsumsi terlalu banyak gula bisa membuat gula darah naik dan turun dengan cepat. Hal ini bisa meningkatkan risiko masalah metabolisme, demensia, dan depresi.

4. Kopi: Kafein dalam kopi dapat meningkatkan fokus dan kewaspadaan dalam jangka pendek. Namun, konsumsi kopi berlebihan bisa menyebabkan kecemasan, gelisah, dan sulit tidur, yang pada akhirnya mengganggu konsentrasi.

5. Minuman energi: Minuman energi bisa membantu menghilangkan kantuk dan meningkatkan fokus untuk sementara. Namun, efek ini akan memperburuk kesehatan otak dan konsentrasi karena kandungan kafein tinggi yang dapat menyebabkan dehidrasi. Walaupun ringan, dehidrasi bisa memicu mengganggu suasana hati dan menurunkan kinerja otak.

(Rizky Pradita Ananda)