SPECIAL REPORT: Main Judi Online Ternyata Buat Candu

Kemas Irawan Nurrachman, Jurnalis
Minggu 23 Juni 2024 10:18 WIB
SPECIAL REPORT Main Judi Online Ternyata Buat Candu
Share :

JUDI ONLINE menjadi topik pembicaraan yang hangat saat ini. Hal tersebut setelah Presiden Joko Widodo turun tangan menanganinya.

Keseriusan pemerintah untuk memerangi judi online, ditunjukkan dengan membentuk Satuan Tugas (Satgas) Pemberantasan Judi Online yang dipimpin oleh Menteri Koordinasi Bidang Politik Hukum, dan Keamanan Hadi Tjahjanto. Satgas ini bergerak berdasarkan Keputusan Presiden nomor 21 Tahun 2024.

Presiden Joko Widodo dalam keterangannya pada Rabu, 12 Juni 2024 di Istana Presiden mengatakan, keseriusan pemerintah lainnya yakni memblokir situs judi online sebanyak 2,1 juta daring. Jokowi mengatakan, permainan judi online ini memiliki sifat transnasional dan melibatkan berbagai yurisdiksi sehingga pentingnya peran serta masyarakat dalam membendung perjudian.

“Salah satu pertahanan yang paling penting adalah pertahanan dari masyarakat kita sendiri serta pertahanan pribadi,” tegasnya.

Sementara itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah membekukan lebih dari 3.200 rekening senilai RP138 miliar yang diduga terkait dengan judi online. Angka tersebut terbilang lebih kecil jika dibandingkan dengan kerugian negara akibat judi online yang mencapai Rp200 triliun pada 2023.

Mengapa Judi Online Menjadi Candu

Judi Online kian menjamur karena para pemainnya mengalami rasa ingin bermain terus sehingga menimbulkan candu. Jika ini dibiarkan, maka para pemain bisa melakukan berbagai cara atau menghalalkan segala macam upaya agar tetap bisa bermain judi online.

Kemudian pertanyaannya, mengapa bermain judi online menjadi candu? Meski awalnya dilakukan dengan cara iseng hingga mampu mengorbankan apapun demi bisa bermain judi online.

Psikolog asal Depok, Meity Arianty, mengatakan, secara ilmiah judi online dapat melepas dopamin saat pelakunya menang. Saat itu, otak melepaskan dopamin, neurotransmitter yang terkait dengan perasaan senang dan penghargaan.

Sensasi itu, lanjut Meity, dapat membuat seseorang ingin terus bermain untuk mendapatkan kembali perasaan tersebut. Hal ini sama kecanduan seperti melakukan seks, menonton pornografi atau bermain game,

"Sensasi ini yang dapat membuat seseorang ingin terus bermain untuk mendapatkan kembali perasaan tersebut. Sama seperti seks, menonton pornografi, atau bermain game," tutur Meity Arianty.

 

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Women lainnya