PADA abad ke-20, salah satu penemuan teknologi besar-besar berhasil diciptakan di muka bumi. Penemuan pesawat terbang memunculkan perjalanan yang tidak hanya berada di darat atau perairan, namun juga di udara dengan konsumsi waktu yang lebih sedikit.
Pesawat terbang memungkinkan orang melakukan perjalanan dari satu belahan dunia ke belahan dunia lainnya hanya dalam waktu kurang dari sehari di mana akan menghabiskan perjalanan berminggu-minggu dengan transportasi darat atau laut.
Naik pesawat merupakan cara bepergian paling aman ketimbang mobil, bus, kereta api, atau kapal laut.
Anda mungkin bertanya-tanya bagaimana sebuah pesawat dengan ukurannya dapat melayang di udara dalam beberapa waktu.
Para insinyur dirgantara merancang sebuah penerbangan dengan sangat canggih dan terdapat beberapa detail fisika penerbangan yang mungkin belum dapat kita pahami sepenuhnya. Lantas, kenapa pesawat dengan bobotnya yang berat bisa terbang di udara?
Hal itu terjadi berkat fenomena menarik fisika yakni teknologi airfoil. Sayap pesawat terbang akan menghasilkan Lift Force dengan cara yang cerdas. Sayap memiliki curve untuk mendorong udara ke bawah bahkan ke arah tercuram. Teknologi airfoil sampai ini masih digunakan pada pesawat.
Dalam pesawat modern, teknologi airfoil ini tetap digunakan untuk terbang tetapi dengan dengan sebuah bentuk airfoil aergodinamis yang telah dioptimalkan.
Gaya dorongan membuat pesawat berjalan ke depan dan untuk menghasilkan dorongan, mesin kipas turbo digunakan dalam pesawat terbang modern.
Reaksi dari high velocity (kecepatan tinggi) memberikan gaya dorong mesin turbofan. Untuk menghasilkan kecepatan tinggi jet ini udara yang masuk dilewatkan melalui kompresor, combustion chamber, turbin.
Mesin juga mendorong dari reaksi kipas, sebagaimana dipaparkan dalam video Learn Engineering di saluran YouTube.
Terakhir, mesin kipas turbo menghasilkan sejumlah dorongan besar dan membuat pesawat maju ke depan. Seperti dibahas sebelumnya, ketika pesawat bergerak maju, udara yang mengalir relatif di atas sayap akan menghasilkan Lift Force pada sayap.
Pesawat terbang memiliki bagian sayap berbeda, untuk take off, Flap dan Slat diturunkan ke bawah. Ini meningkatkan daerah sayap dan kelengkungan airfoil, sebagian kelengkungan meningkatkan udara dibelokkan melakukan Lift Force lebih besar bahkan pada pesawat terbang dengan kecepatan rendah.