"Parfum Metaverse EDP ini dikembangkan dengan menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI), memungkinkan terciptanya aroma yang unik dan lebih personal," kata Founder HINT Fragrance Irene Ursula, belum lama ini.
(Foto: HINT)
Parfum tersebut, kata Irene yang juga seorang parfum enthusiast, memanfaatkan kemampuan teknologi tinggi AI untuk memahami dan menganalisis pola kompleks dalam aroma, sehingga parfum itu punya aroma yang tak pernah ada sebelumnya.
Soal proses pembuatan parfumnya sendiri, diketahui kalau parfum berbasis AI itu berawal dari kreasi di Brazil pada 2023. Kemudian Irene dan tim mengumpulkan dan menganalisis data tentang preferensi para pengguna.
“Maka dari itu, aroma yang dihasilkan dari Metaverse EDP ini dapat disesuaikan dengan preferensi dan ekspektasi penggunanya,” pungkasnya singkat.