Di sisi lain, Otoritas Penerbangan Sipil (CAA) menetapkan pedomannya tergantung pada jenis operasi (seperti komersial atau swasta) dan lama penerbangan.
Misalnya, pilot komersial biasanya diharuskan istirahat minimal 8 jam dalam 24 jam, sedangkan pilot swasta mungkin memiliki persyaratan yang sedikit berbeda.
Tempat tidur pilot
Banyak maskapai penerbangan menyediakan tempat istirahat awak pesawat di pesawatnya, tempat pilot dapat tidur selama penerbangan jarak jauh. Area ini biasanya terletak di bagian ekor, area kargo atau di atas kabin pesawat dan dirancang senyaman dan senyaman mungkin.
Awak kapal lainnya lebih memilih menggunakan kursi kelas bisnis untuk beristirahat. Pilot juga diberikan penutup telinga dan masker mata untuk membantu mereka tidur. Beberapa maskapai penerbangan bahkan telah menerapkan tempat tidur susun untuk pilotnya beristirahat.
Selain tempat istirahat di dalam pesawat, pilot juga mempunyai pilihan untuk beristirahat di hotel atau ruang tunggu kru yang terletak di bandara.
Fasilitas ini dirancang khusus untuk awak penerbangan dan memberikan ruang yang nyaman dan tenang bagi pilot untuk beristirahat dan bersantai sebelum dan sesudah penerbangan. Seringkali mereka menyertakan kamar pribadi, pancuran, dan fasilitas lainnya untuk membuat masa menginap kru senyaman mungkin.
Peraturan dan pedoman yang berlaku untuk mengatur istirahat pilot, serta berbagai teknik dan praktik yang diterapkan oleh maskapai penerbangan, semata-mata bertujuan untuk meminimalkan risiko dan memastikan bahwa pilot mendapat istirahat yang cukup dan dapat menjalankan tugasnya dengan aman.
Industri penerbangan senantiasa mengedepankan keselamatan penumpang dan awak pesawat dengan memanfaatkan kemajuan teknologi, simulator penerbangan untuk melatih pilot, serta praktik terbaik seperti penjadwalan dan tempat istirahat awak pesawat.
(Rizka Diputra)