Waspada, Inilah 7 Dampak Buruk Penerbangan Jarak Jauh bagi Kesehatan Tubuh

Khansa Azzyati Qisthina, Jurnalis
Kamis 29 Februari 2024 11:03 WIB
Ilustrasi (Foto: Pixabay)
Share :

PENERBANGAN jarak jauh dapat berdampak buruk pada kesehatan tubuh Anda. Dapat disebabkan karena udara di dalam kabin yang kering, berdesakan di kursi ekonomi selama berjam-jam, atau karena tekanan udara.

Itu sebabnya Anda mungkin merasa tidak enak badan setelah melakukan perjalanan jauh. Terutama jika mengalami jet-lag dan mengonsumsi makanan sangat asin di pesawat.

“Duduk selama delapan jam atau lebih dapat menimbulkan dampak buruk yang serius pada kesehatan Anda, seperti kesehatan jantung dan pernapasan, serta otot dan persendian Anda,” dokter umum Dr Gill Jenkins memperingatkan.

Mengutip Daily Star, simak dampak buruk penerbangan jarak jauh terhadap kesehatan tubuh Anda berikut ini.

1. Jantung

“Terbang dalam jarak jauh dapat memengaruhi pernapasan, menyebabkan sesak napas, dan terkadang rasa tidak nyaman di dada. Orang yang berisiko paling tinggi terkena masalah jantung di pesawat adalah mereka yang sudah menderita penyakit kardiovaskular,” ungkap penasihat Deep Heat, Deep Freeze, dan Deep Freeze, Jenkins.

(Foto: Pixabay)

Jenkins menambahkan duduk di ruang terbatas membatasi pergerakan dada sehingga Anda tidak bernapas terlalu dalam. Diikuti dengan peningkatan stres akibat terbang dapat meningkatkan risiko masalah jantung.

2. Gumpalan darah

“Penggumpalan darah bisa terjadi hingga satu bulan setelah penerbangan. Jadi, waspadai gejala seperti kaki bengkak atau nyeri, terutama betis, dan kesulitan bernapas,” kata Jenkins.

Upaya untuk mengurangi risiko, tetaplah terhidrasi dan jangan minum alkohol selama penerbangan, serta lakukan peregangan dan bergerak sebanyak mungkin.

3. Perut

“Kabin pesawat memiliki tingkat kelembapan yang rendah, yang dapat menyebabkan dehidrasi dan menyebabkan masalah pencernaan seperti sembelit dan rasa tidak nyaman,” ungkap dokter umum di Pall Mall Medical, dr. Simon Theobalds.

Theobalds menambahkan gangguan pada ritme sirkadian (jam tubuh) dapat terjadi karena melintasi beberapa zona waktu yang memengaruhi sistem pencernaan. Menyebabkan buang air besar tidak teratur dan perubahan nafsu makan.

4. Otak

Saat tubuh mencoba menyesuaikan diri dengan zona waktu yang berbeda, jet lag dapat mendatangkan malapetaka.

"Perubahan pola tidur yang disebabkan oleh perbedaan zona waktu dapat mempengaruhi kualitas dan kuantitas tidur, sehingga dapat berdampak pada fungsi kognitif dan suasana hati,” jelas Theobalds.

Meski, efek ini biasanya bersifat sementara dan dapat kembali normal. Ia menunjukkan bahwa individu dengan kondisi yang sudah ada sebelumnya mungkin mengalami efek yang lebih parah. Jadi, sangat penting untuk tetap terhidrasi dan menjaga jadwal tidur.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita Women lainnya