“75 persen perempuan usia 30-69 tahun diskrining. Jadi rangenya kita lebarkan supaya minimal satu kali dalam kehidupan perempuan itu mendapatkan skrining,” kata Sandra.
Lebih lanjut, Sandra menjelaskan bahwa skrining yang dilakukan menggunakan tes DNA HPV untuk mendeteksi adanya infeksi sehingga para dokter tahu apa yang bisa dikerjakan selanjutnya. Dalam kesempatan ini, Sandra juga menyampaikan bahwa semakin cepat kanker serviks diketahui, maka akan semakin besar peluang kesembuhannya.
“Kalau kanker itu semakin cepat dia diketahui semakin cepat ditangani, masih studium satu, dua itu mungkin dia bisa diobati secara penuh, sehingga lima tahun kehidupannya itu bisa 95 persen bisa sembuh,” tutur Sandra.
(Leonardus Selwyn)