Kendala bahasa menambah kerumitan, namun seorang spesialis racun laut dari Bangkok menanganinya di pulau berikutnya.
Terlepas dari bekas luka yang terlihat, Cahill sangat bersyukur karena masih diberikan kesempatan kedua untuk hidup.
"Saya memiliki bekas luka di sekujur tubuh saya, di mana pun Anda melihat, ada bekas luka, namun saya bersyukur bisa berada di sini hari ini," kata dia.
Saat kembali ke negaranya, Cahill berniat untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya serangan ubur-ubur, terutama seiring dengan meningkatnya suhu di seluruh negeri.
"Saya rasa tidak banyak orang yang menyadarinya. Saya tidak tahu jenis ubur-ubur ini begitu dekat dengan pulau ini," ungkapnya.
(Rizka Diputra)