Upaya yang dilakukan Kemenkes itu, mungkin saja tidak berhasil jikalau masyarakat enggan menerapkan protokol kesehatan. Maka dari itu, dr. Nadia menegaskan pentingnya hidup sehat dan vaksinasi guna meningkatkan daya tahan tubuh.
“Mencegah lebih baik daripada mengobati, makanya sebelum penyakit itu ada, tentunya lakukan langkah preventif. Terapkan perilaku gaya hidup sehat dengan cuci tangan, aktivitas fisik, dan tidak merokok. Hal ini berupaya untuk menjaga kesehatan kita,” ujar dr. Nadia, saat dihubungi MNC Portal.
Menurut dr. Nadia, meski praduga angka kematian penyakit X itu cukup tinggi jika dilihat dari pola mutasi virus, maka sebagian besar bersifat fatalitas tinggi dalam penyebaran virus.
“Kita diminta untuk bersiap dan berhati-hati dengan kondisi tersebut dan tetap waspada. Membangun sub silence genomik, melakukan pertukaran data terhadap mutasi virus yang kita lakukan, dan tetap mengupayakan obat baru dan vaksin baru,” tuturnya.
Walaupun tidak bisa dipastikan kapan datangnya penyakit X. Ada lima hal yang perlu dipersiapkan saat pandemi mulai masuk ke Indonesia. Hal ini seperti yang diungkapkan mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara Prof Tjandra Yoga Aditama.
Lima Persiapan dalam Menghadapi Kemungkinan Pandemi
1. Bekerja sama secara global dalam mengendalikan penyakit menular demi terwujudnya 'Pandemic Accord' yang sedang disusun oleh WHO dan semua negara di dunia
2. Menggalangkan kegiatan nyata di lapangan dalam bentuk surveilan yang lengkap dan menyeluruh
3. Meningkatkan penelitian dan pengembangan di bidang ilmu kesehatan dan kedokteran, termasuk penemuan obat antibiotika dan antivirus
4. Sumber daya manusia memerlukan persiapan kesehatan atau melakukan kegiatan antisipasi pandemi dengan rutin
5. Pendekatan 'One Health, yakni pendekatan satu kesehatan antara kesehatan manusia, hewan (dan juga tanaman), dan lingkungan.
(Leonardus Selwyn)