Periskop 2024: Ancaman Penyakit X Berpotensi Ancam Manusia, Ini 5 Persiapan yang Wajib Dilakukan

Wulan Savitri, Jurnalis
Rabu 10 Januari 2024 14:49 WIB
Ancaman penyakit X. (Foto: Freepik.com)
Share :

ANCAMAN penyakit X diperkirakan mengancam manusia di 2024. Namun hingga saat ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tengah mengidentifikasi berbagai penyakit menular yang berpotensi pandemi.

Pakar Epidemiolog, dr. Dicky Budiman menjelaskan kemunculan penyakit X adalah permasalahan waktu dan hendak muncul pada abad ke-21, tepatnya tahun 2000an. Adapun kemungkinan besar penyakit itu berasal dari virus yang sudah ada sebelumnya. Virus tersebut bereplikasi dan bermutasi sehingga menjadi ancaman serius bagi manusia.

Dihimpun dari berbagai sumber, sejak 2018, WHO menggunakan istilah patogen penyakit X atau disease X dalam daftar ringkas cetak biru penyakit R&D, sebagai salah satu jenis permasalahan yang belum diketahui. WHO juga menyatakan penyakit ini sedang memasuki tahap proses prioritas penelitian lebih lanjut bersama para ahli.

“Hal ini menimbulkan dampak yang sangat dahsyat. Selain runtuh atau terganggunya ekonomi politik sosial, atau Covid-19 yang kemarin, kematiannya ini tinggi ya. Tiap hari bisa puluhan ribu di setiap negara, termasuk Indonesia,” kata dr Dicky kepada MNC Portal.

Akan tetapi, tidak semua virus dapat menjadi ancaman, sebagian dari virus itu perlu diwaspadai masyarakat. Penyakit X pun dianggap lebih mematikan daripada Covid-19. Lantaran peneliti meyakini adanya pandemi kembali yang akan menginfeksi dan menyebar secara cepat ke seluruh dunia.

“Penyakit X ini adalah penyakit hipotesis, kita belum tahu, tapi potensinya ada dan besar. Kenapa ini dibuat hipotesis agar kita waspada. Hanya ini kriteria yang saya berikan karena praktisi dan peneliti biasa, saya sampaikan di forum nasional maupun global, bisa jadi cepat penularannya. Umumnya melalui darah, udara, kontak fisik atau cairan tubuh. Hal ini membuat dia (penyakit X) jadi cepat menular,” katanya.

Meski demikian, sebuah peneliti riset mengatakan setidaknya 70 persen penyakit yang menimbulkan wabah pada manusia berasal dari hewan, dikenal juga dengan virus zoonosis. Begitu pun tidak menutup kemungkinan, bakteri atau jamur dapat menjadi penyebab utamanya. Selain itu, diprediksi bisa menyebabkan setidaknya 50 juta kematian orang di dunia.

“Umumnya (penyakit X) dapat dideteksi di negara yang mempunyai sistem deteksi yang baik,” tuturnya.

Menurut data yang menunjukkan bahwa penyakit menular ini, sempat menjadi perhatian global. Oleh karena itu, virus zoonosis kian menjadi patogen yang menarik sebagai penyakit masa depan dengan potensi pandemi. Maka demikian, gejala penyakit X belum dapat ditemukan secara pasti. Namun penularannya yang sangat cepat itu, salah satu tantangan signifikan dalam mengendalikan wabah.

Dalam memprediksi penyakit X mewabah di Indonesia, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid mengungkapkan bahwa pihak tenaga kesehatan akan segera mengantisipasi penguatan surveilans dan melakukan pemeriksaan mutasi virus.

Setelah penyakit Covid-19 melanda di Indonesia dalam kurun waktu tiga tahun, bahkan sekarang pun kembali meningkat dengan varian baru. Hal itu menjadi momentum agar masyarakat dapat waspada terhadap virus-virus yang mungkin akan lebih banyak muncul di 2024.

Upaya yang dilakukan Kemenkes itu, mungkin saja tidak berhasil jikalau masyarakat enggan menerapkan protokol kesehatan. Maka dari itu, dr. Nadia menegaskan pentingnya hidup sehat dan vaksinasi guna meningkatkan daya tahan tubuh.

“Mencegah lebih baik daripada mengobati, makanya sebelum penyakit itu ada, tentunya lakukan langkah preventif. Terapkan perilaku gaya hidup sehat dengan cuci tangan, aktivitas fisik, dan tidak merokok. Hal ini berupaya untuk menjaga kesehatan kita,” ujar dr. Nadia, saat dihubungi MNC Portal.

Menurut dr. Nadia, meski praduga angka kematian penyakit X itu cukup tinggi jika dilihat dari pola mutasi virus, maka sebagian besar bersifat fatalitas tinggi dalam penyebaran virus.

“Kita diminta untuk bersiap dan berhati-hati dengan kondisi tersebut dan tetap waspada. Membangun sub silence genomik, melakukan pertukaran data terhadap mutasi virus yang kita lakukan, dan tetap mengupayakan obat baru dan vaksin baru,” tuturnya.

Walaupun tidak bisa dipastikan kapan datangnya penyakit X. Ada lima hal yang perlu dipersiapkan saat pandemi mulai masuk ke Indonesia. Hal ini seperti yang diungkapkan mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara Prof Tjandra Yoga Aditama.

Lima Persiapan dalam Menghadapi Kemungkinan Pandemi

1. Bekerja sama secara global dalam mengendalikan penyakit menular demi terwujudnya 'Pandemic Accord' yang sedang disusun oleh WHO dan semua negara di dunia

2. Menggalangkan kegiatan nyata di lapangan dalam bentuk surveilan yang lengkap dan menyeluruh

3. Meningkatkan penelitian dan pengembangan di bidang ilmu kesehatan dan kedokteran, termasuk penemuan obat antibiotika dan antivirus

4. Sumber daya manusia memerlukan persiapan kesehatan atau melakukan kegiatan antisipasi pandemi dengan rutin

5. Pendekatan 'One Health, yakni pendekatan satu kesehatan antara kesehatan manusia, hewan (dan juga tanaman), dan lingkungan.

(Leonardus Selwyn)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita Women lainnya