Destanie menyoroti bahwa penumpang yang melanggar aturan dan terus-menerus membuang barang sembarangan bisa dengan cepat meraih reputasi buruk di mata kru.
Namun, masalahnya tidak hanya datang dari pelanggan yang menyulitkan kru. Pramugari juga tidak suka bekerja dengan orang yang memiliki kepribadian yang dominan.
Destanie juga mengungkapkan kelemahan lainnya, yakni perasaan kesepian yang bisa timbul karena sering bepergian dan menghabiskan waktu di tempat-tempat yang jauh dari orang yang dicintainya.
Dia menyatakan bahwa pekerjaannya sebenarnya tidak selalu sekeren yang terlihat, dan kebanyakan orang mungkin tidak akan pernah benar-benar memahami tingkat kesepian yang dialami oleh seorang pramugari kecuali mereka sendiri menjalani profesi tersebut.
Destanie juga menyampaikan keluhan mengenai gajinya yang dianggap kurang memuaskan, padahal jika di Indonesia nilai itu sebenarnya sangat fantastis. Ia mengaku mendapatkan sekitar USD3.000 atau sekitar Rp46 juta per bulan jika bekerja tanpa libur sehari pun.
Ia malah berdalih bahwa gaji tersebut tidak bisa 'dipertahankan' dalam situasi ekonomi saat ini dan dia harus memilih antara memiliki rumah atau mobil.
(Rizka Diputra)