PASUKAN Israel menyerbu kawasan Rumah Sakit Kamal Adwan di Gaza bagian utara. Semenjak beberapa hari lalu, telah terjadi insiden pengepungan dan penembakan fasilitas kesehatan. Saat ini Israel meminta para laki-laki Palestina dan tenaga medis berkumpul di Beit Lahiya.
Juru bicara kementerian, Ashraf al-Qudra mengungkapkan rasa takut adanya penangkapan dan pembunuhan massal. Dirinya sudah meminta bantuan kepada beberapa organisasi internasional, seperti PBB, Organisasi Kesehatan dunia, dan Komite Internasional Palang Merah untuk melakukan penyelamatan.
“Kami menyerukan bantuan untuk menyelamatkan nyawa masyarakat Palestina yang berada di rumah sakit. Di sana, masih banyak pasien, tim medis, dan ribuan warga sipil mengungsi,” ujar Al Qudra, dikutip dari laman Al-Jazeera, Kamis (14/12/2023).
Kendaraan tank-tank besar milik Israel masuk ke dalam area rumah sakit. Pasukan militer itu, memanggil semua orang berusia 15 tahun ke atas untuk meninggalkan gedung dengan tangan terangkat. Mereka juga meminta penjaga keamanan Kamal Adwan menyerahkan senjata.
Akibat dari serangan penembakan dan bom, dua orang dinyatakan tewas saat sedang bersalin. Badan Kemanusiaan PBB OCHA menuturkan bahwa rumah sakit menampung sebanyak 65 pasien, termasuk 12 anak-anak dan enam bayi baru lahir.
“Rumah sakit masih dikepung oleh pasukan Israel dan kendaraan tanknya. Sekitar 3.000 orang masih terjebak di dalam dan tengah menunggu proses evakuasi. Para pengungsi dilaporkan menderita kekurangan air, makanan, dan tanpa listrik,” ucap OCHA.