MENSTRUASI merupakan proses alami pada organ reproduksi wanita yang ditunjukkan dengan keluarnya darah dari alat kelamin karena siklus bulanan. Nah, darah yang keluar itu kerap kali dianggap sebagai darah kotor.
Pertanyaan yang kerap ditanyakan adalah, benarkah darah menstruasi itu merupakan darah kotor?
Dokter sekaligus Influencer Kesehatan, Nadia Alaydrus menjelaskan bahwa darah menstruasi bukanlah darah kotor. Darah menstruasi sama dengan darah yang keluar dari tubuh seperti ketika mimisan ataupun terluka.
Hanya saja darah menstruasi mengandung sisa jaringan dari dinding rahim yang luruh karena proses ovulasi. Hal tersebut juga dipengaruhi oleh hitungan masa haid serta tingkat hormon yang dimiliki seseorang.
Sedangkan dalam dunia medis, darah kotor ialah darah yang kadar karbondioksidanya tinggi atau kekurangan oksigen. Munculnya darah kotor juga dapat disebabkan oleh beberapa kondisi tertentu.
“Dalam dunia medis darah kotor itu disebut deoxygenated blood. Biasanya darah yang kekurangan oksigen kayak gini disebabkan karena beberapa kondisi, seperti asma, sakit jantung, anemia, dan lain-lain,” tutur dr Nadia melalui akun instagramnya, @nadialaydrus, dikutip MNC Portal, Selasa, (28/11/2023)
Adapun beberapa tanda yang muncul dan perlu diwaspadai apabila tubuh kita memiliki darah kotor, seperti sesak nafas, nyeri pada dada, sakit kepala, hingga lemas. Meskipun bukan darah kotor, darah menstruasi juga dapat menjadi sarana tumbuhnya bakteri di tubuh. Oleh karenanya, sangat penting untuk menjaga kebersihan saat menstruasi.