Acara ini pun berlangsung meriah dengan menampilkan koleksi berkonsep sustainability melalui penggunaan Wastra Nusantara atau penerapan circular fashion, yaitu Samsuga by Agus Sunandar dengan tema Garudheya, Torajamelo dengan tema Re-Gen, Brilianto dengan tema Samudra, Sha House by Asha Darra dengan tema Jelujur, Emy Thee dengan tema Aku-Kamu, ALLETS by Stella Lewis dengan tema Sawung, Rinda Salmun dengan tema Fleurish, dan Olanye by Eko Tjandra dengan tema Sogok Tunteng, dan BILANG dari Brunei Darussalam.
Selain itu, fashion parade pada gelaran perdana Spotlight Indonesia 2023 menampilkan ragam rancangan dari desainer dan jenama: Miss Kea, Dian Oerip, Tjah Ayoe by Riana Kusuma, TOBATENUN, AM by Anggiasari, Yunita Kosasih, Hengki Kawilarang x Devita Rusdy, Mihalul Abrar, Sonny Muchlison, Zoe Zoe by Sudarna Suwarda, Barli Asmara, Billy Tjong, AL-DRI-E by L, Bumi Wastra Nusantara x Dinas Pariwisata Kab. Sabu Raijua, Borneo by IFC Pontianak Chapter, IFC Palembang Chapter, dan The Insane Studio by Terry Yeo dari Singapura.
Panggung Spotlight Indonesia juga memberikan sorotan pada karya-karya siswa sekolah mode di Indonesia seperti Institut Kesenian Jakarta, Connected by Sofia Itania x Zefanya Amadea dari Institut Seni Budaya Indonesia Bandung, Threelogy by SMKN 3 Blitar, Merachel Design Academy, Acakacak by LPTB Susan Budihardjo, Universitas Ciputra Surabaya, dan Hasil Karya Upskilling Reskilling Tata Busana BBPMPV Bispar – Kemendikbudristek RI.
Spotlight Indonesia menghadirkan parade busana di atas runway dengan tata panggung seperti pencahayaan, koreografi, dan ornamen menjadi sebuah pertunjukan fesyen dan seni.
(Endang Oktaviyanti)