2. Warna Putih
Warna putih terinspirasi dari masa Dinasti Bani Umayyah (661-750) di Damaskus. Saat itu, Bani Umayyah memerintah selama 90 tahun, ia menggunakan warna putih sebagai warna simbolis sebagai pengingat perang Badar. Warna putih juga digunakan untuk membedakan diri mereka dari Bani Abbasiyah, sementara nama hitam merupakan warna berkabung.
Kemudian, Mu'awia Ibn Abi Sufian (661-680), pendiri negara Umayyah memproklamirkan dirinya sebagai Khalifah Yerusalem.
3. Warna Hijau
Warna hijau terinspirasi pada masa Dinasti Fatimiyah (909-1171) di Afrika Utara. Dinasti Fatimiyah didirikan di Maroko oleh Abdullah Al-Mahdi, yang kemudian menguasai seluruh Afrika Utara.
Mereka mengambil warna hijau sebagai warna mereka, untuk melambangkan kesetiaan terhadap Ali, sepupu Nabi, yang pernah dibungkus dengan selimut hijau sebagai pengganti Nabi untuk menggagalkan upaya pembunuhan.
Dari sini, warna hijau digunakan terus menerus hingga pemerintahan Salahuddin Al-Ayyubi, yang sempat menggunakan warna kuning selama perang dengan Tentara Salib.
4. Warna merah
Sementara warna merah terinspirasi pada masa Khawarij, ini adalah kelompok Islam pertama yang muncul setelah pembunuhan Khalifah Utsman III. Mereka membentuk partai republik pertama pada masa awal Islam dan simbolnya adalah bendera merah.
Kemudian, suku-suku Arab yang turut serta dalam penaklukan Afrika Utara dan Andalusia membawa bendera merah yang menjadi lambang penguasa Islam Andalusia (756-1355). Di zaman moderen, warna merah melambangkan Ashraf Hijaz dan Hasyim, keturunan Nabi.
Selain itu, Sharif Hussein merancang bendera merah sebagai bendera Pemberontakan Arab 10 Juni 1916. Dan rakyat Palestina mengibarkannya sebagai bendera gerakan nasional Arab pada tahun 1917. Hingga pada tahun 1947, Partai Ba'ath Arab menafsirkan bendera tersebut sebagai simbol kemerdekaan, pembebasan dan persatuan bangsa Arab.
(Endang Oktaviyanti)