SERANGAN bertubi-tubi yang dilancarkan Israel kepada Palestina masih terus berlanjut hingga saat ini. Kondisi ini mengakibatkan banyak korban luka dan meninggal dunia setiap harinya. Situasi ini juga membuat rumah sakit mulai penuh.
Hal ini tentu memengaruhi kesejahteraan mental dan fisik para petugas kesehatan di Gaza. Tenaga medis yang bekerja sepanjang waktu membuat beberapa dokter, perawat, staf administrasi, dan kru penyelamat mengalami kelelahan yang ekstrem.
Sementara lainnya ada yang mengalami kelelahan psikologis karena mengobati luka mengerikan atau frustasi karena kekurangan sumber daya dalam menangani korban.
"Sebelum perang, kita akan bertanggung jawab untuk mengurangi stres dan trauma orang sakit dan terluka, tetapi sekarang kitalah yang membutuhkan jalan keluar untuk tubuh dan semangat kita yang kelelahan," kata perawat Huda Shokry dari Kompleks Medis Al-Daraj, dikutip dari Aljazeera, Kamis (9/11/2023).
Namun, Dr Ahmed Ghoul, seorang pengawas ruang gawat darurat di Al-Daraj mengatakan para profesional yang bekerja dengannya berdedikasi untuk merawat pasien.
"Meskipun kekurangan hampir semua yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan kami secara efektif, kami tidak meninggalkan kamar kami, siang atau malam, kecuali untuk istirahat toilet cepat," katanya.
Mereka rela kehilangan hari-harinya karena kepeduliannya terhadap ribuan orang yang terluka dari waktu ke waktu sangatlah tinggi. Bahkan, para dokter tidak memiliki tempat untuk tidur di rumah sakit. Tempatnya beristirahat telah menjadi area perawatan untuk pasien dan ruang operasi.
Di samping itu, rumah sakit di sana saat ini juga telah berhenti berfungsi. Mereka tidak memiliki sumber daya dasar untuk menyiapkan makanan bagi staf atau pasien.
"Kami telah bosan dengan apa yang telah kami saksikan. Menjadi dokter dalam perang di Gaza berarti kehilangan rasa takut dan kelelahan,” kata dr Shokry.
Dirinya pun mengaku tidak mungkin untuk mempertahankan jiwa normal atau bahkan emosi di saat seperti ini. Saat ini, fasilitas kesehatan di seluruh Gaza telah melaporkan kekurangan pasokan medis.