"Limbah kain itu ternyata jauh lebih banyak dari yang kita bayangkan, proses daur ulangnya juga belum begitu maksimal. Sehingga kami berupaya untuk mengurangi limbah tersebut dengan mengubah baju bekas menjadi sesuatu yang baru," tambahnya.
Adapun pakaian bekas yang diterima akan disortir ulang dan dibersihkan terlebih dulu. Jika dinilai masih bisa dimanfaatkan, maka pakaian tersebut akan masuk ke meja produksi dan didesain ulang menjadi sebuah item fashion. Namun, jika dinilai tidak layak pakai maka akan dicacah dan kemudian dimanfaatkan menjadi isian boneka atau bantal.
"Tapi meskipun kelihatannya tidak layak pakai, di tangan kami mungkin itu akan jadi sesuatu unik. Jadi memang tidak bisa dilihat bajunya sudah robek-robek atau masih mulus, semua dilihat dari segi kegunaannya," lanjut Evi.