Viral Pasangan Guru dan Murid di Lampung Sampai Menikah, Psikolog: Waspada Fenomena Grooming

Wiwie Heriyani, Jurnalis
Jum'at 02 Juni 2023 17:00 WIB
Ilustrasi (Foto: Freepik)
Share :

“Titik masalah disini bukan tentang umurnya saja, melainkan interaksi romantik antara murid-guru yang sengaja dipelihara oleh si guru perempuan tersebut. Itu secara etik harusnya tidak diperkenankan, karena adanya potensi grooming. Harus dibatasi interaksi antara guru-murid,” tegas Prasetjo.

Sebagai informasi, dilansir dari NSPCC, grooming sendiri merupakan istilah untuk menggambarkan kondisi ketika seseorang membangun hubungan, kepercayaan dan hubungan emosional dengan seorang anak atau remaja. Sehingga mereka (orang dewasa) sebagai pihak yang lainnya bisa memanipulasi, mengeksploitasi, hingga melecehkan anak tersebut.

Siapa saja bisa menjadi groomer, tidak peduli usia, jenis kelamin, atau ras mereka. Grooming dapat berlangsung dalam jangka waktu pendek atau panjang, bahkan dari minggu ke tahun.

Si pelaku alias ‘Groomer’ juga bahka bisa membangun hubungan dengan keluarga atau teman si korban untuk membuat mereka tampak bisa jadi sosok yang dipercaya dan berwibawa. Hubungan yang dibangun oleh seorang groomer bisa mengambil bentuk yang berbeda, salah satunya hubungan romantis, sebagai pembimbing, figur otoritas, hingga sosok yang dominan dan gigih.

Tak hanya oleh orang asing, anak-anak hingga remaja berpotensi menjadi korban grooming oleh kerabat hingga keluarga terdekatnya. Baik teman, guru, pemimpin kelompok agama, atau pelatih olahraga.

(Rizky Pradita Ananda)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita Women lainnya