Jadi laki-laki harus berjuang keras mendapatkan gading gajah sesuai kriteria yang disepakati, jika ingin mendapatkan perempuan yang ingin dinikahinya.
Meskipun belis gading gajah terbilang memberatkan, biasanya pihak laki-laki akan mengusahakannya karena telah menjadi sebuah kewajiban.
Gading gajah yang dijadikan mahar itu selanjutnya akan disimpan di rumah adat suku Lamaholot.
Gading tersebut bisa dipakai oleh warga lain yang membutuhkannya untuk melamar perempuan, tapi harus melewati proses adat.
Itu salah satu alasan gading gajah banyak di suku Lamaholot meski wilayah tersebut tidak ada gajah.
Tapi, masyarakat Lamaholot menganggap gajah sebagai hewan suci sehingga gadingnya dijadikan sebagai simbol kesejahteraan dan menentukan status sosial dalam pernikahan.
(Salman Mardira)