Pihak Jepang pun memperbaiki airstrip kerusakan yang disebabkan oleh bom dengan pear still plate atua sistem pelat baja.
Lanjut pada era setelah kemerdekaan yakni 1947, panjang landas pacu diperbesar dari 700 meter menjadi 1.200 meter.
Dua tahun berikutnya pun gedung terminal hingga menara pengawas sederhana mulai dibangun. Pemerintah Indonesia juga sadar akan potensi kepariwisataan Bali.
Hingga pada akhirnya, dibangunlah gedung terminal internasional dan landas pacu diperpanjang lagu ke arah barat menjadi 2.700 meter dan overrun 2.100 meter. Proyek ini berlangsung mulai tahun 1963 sampai 1969.
Dalam proses pengembangan bandara tersebut, dilakukan juga reklamasi pantai sejauh 1.500 meter. Pada 10 Agustus 1966, temporary terminal dan runaway proyek Airport Tuban selesai dan pemerintah mulai meresmikan layanan penerbangan internasional.
Tiga tahun berselang, pengembangan Pelabuhan Udara Tuban benar-benar rampung. Hal ini kemudian ditandai oleh peresmian dari Presiden Soeharto pada 1 Agustus 1969.
Momen ini sekaligus menjadi awal nama Pelabuhan Udara Tuban resmi berganti Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai.
(Rizka Diputra)