Tempat ini kemudian dikeramatkan orang dan terkenal dengan nama Kampung Matraman. Pal Meriam sendiri merupakan wilayah yang diserahkan oleh seorang pangeran Mataram kepada pamannya dalam penyerangan ke VOC, "Monggo, Paman" (Silahkan Paman).
Cerita lain menyebutkan bahwa Matraman berasal dari sebuah mesjid kecil di pinggir Ciliwung yang digunakan pangeran dari Mataram. Bekas masjid kemudian menjadi Kampung Matraman Dalam, Kelurahan Pegangsaan, Kecamatan Menteng. Di tempat itu dulu pemah ada rumah si pangeran yang bercorak Jawa dengan tiang tiang besar.
Pada zaman Belanda, rumah tersebut dimiliki oleh Tuan Bool dan dijadikan tempat pemeliharan bintang (seperti kebon raya). Namun kemudian dihancurkan karena menjadi persengketaan. Kampung Matraman lama berada di sekitar masjid ini dan disebut Matraman Dalam Mesjid.
Mataraman kini termasuk wilayah terpadat dan tersibuk. Beberapa hal paling terkenal di Matraman seperti Pasar Burung Pramuka, yang merupakan pasar unggas terbesar di Asia Tenggara, kemudian Gramedia yang juga toko buku terbesar di Asia Tenggara. Kemudian ada sentra penjualan berbagai macam jenis obat di Jakarta.
(Salman Mardira)