“Risiko yang lebih tinggi untuk melaporkan infeksi di antara pasien yang melaporkan durasi tidur pendek atau panjang ini, tidaklah mengejutkan. Sebab kita tahu bahwa infeksi dapat menyebabkan kurang tidur dan mengantuk,” kata Dr. Ingeborg Forthun, penulis studi.
Ingeborg menambahkan, tapi memang risiko infeksi yang lebih tinggi di antara kelompok orang dengan gangguan insomnia kronis menunjukkan bahwa arah hubungan ini juga memperlihatkan hal lain yaitu tidur yang buruk dapat membuat seseorang jadi lebih rentan terhadap infeksi.
Durasi tidur memang punya peran vital dalam kesehatan manusia, baik secara fisik (tubuh) atau mental. Berbagai penelitian telah membuktikan bahwa tidur malam yang nyenyak memberikan manfaat kesehatan yang positif, sementara tidak cukup tidur bisa berdampak drastis pada kesehatan fisik dan mental.
BACA JUGA:Studi Ungkap Jam Terbaik Berolahraga agar Lebih Panjang Umur
Setiap orang dewasa, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (AS) harus tidur sekitar tujuh jam semalam setiap harinya.
(Rizky Pradita Ananda)