Selain kegiatan keagamaan, pesta adat dimeriahkan juga dengan panggung hiburan.
"Sudah tiga tahun pesta adat ini dihentikan sementara karena pandemi COVID-19, dan kali ini kita laksanakan kembali. Kami bersyukur banyak warga yang datang ke desa ini untuk merayakan kegembiraan ini bersama-sama," katanya
Ia berharap, tahun depan pesta adat desa tersebut bisa dilaksanakan kembali dengan lebih meriah sehingga banyak warga luar daerah yang tertarik untuk ikut meramaikan kegiatan tahunan menjelang Ramadhan.
Suasana tradisi Ruwah atau Pesta Adat Desa Pusuk terasa seperti perayaan Lebaran pada umumnya, karena di setiap rumah warga menyiapkan sajian khas istimewa, seperti ketupat, lepet dan makanan lainnya untuk para tamu.
Tamu yang hadir dalam pesta adat tersebut bukan hanya keluarga, saudara atau tetangga yang saling mengunjungi rumah, namun juga kerabat, sanak saudara, kenalan dari luar daerah banyak yang jauh-jauh datang untuk berkumpul di desa tersebut.
"Ini merupakan salah satu bentuk keunikan tradisi yang ada di bangka barat, kami berharap ke depan semakin berkembang dan bisa menjadi daya tarik wisata daerah ini," katanya.
(Salman Mardira)