GEMPA bermagnitudo 7,8 mengguncang Turki selatan dan bagian utara Suriah, pada Senin 6 Februari 2023 pagi, merobohkan banyak bangunan. Lalu, bagaimana nasib Hagia Sophia yang merupakan situs bersejarah kebanggaan Turki?
Hingga Selasa (7/2/2023) pagi, korban meninggal dunia akibat gempa dahsyat di Turki dan Suriah sudah mencapai 4.372 orang. Rinciannya 2.921 orang di Turki, 1.451 jiwa di Suriah. Korban luka-luka di Turki 15.834 orang, sedangkan di Suriah 3.531 orang. Jumlah korban tewas dan luka diperkirakan terus bertambah karena masih terus didata.
Gempa Turki juga merusak banyak bangunan, bahkan situs bersejarah sekalipun, seperti Masjid Yeni Cami peninggalan Kesultanan Ottoman atau Turki Ustmani di Eminonu, Kota Istanbul. Masjid ini letaknya dekat Hagia Sophia, destinasi wisata populer di Turki.
BACA JUGA:6 Tempat Wisata Populer di Turki yang Diguncang Gempa M7,8
Namun, menurut laporan berbagai media, gempa dahsyat kemarin tidak sampai merusak Masjid Biru Hagia Sophia. Situs Warisan Dunia UNESCO ini masih utuh.
Hagia Sophia dibangun pada tahun 532 Masehi oleh Kaisar Bizantium Justinian I sebagai gereja katedral terbesar di dunia kala itu. Konstantinopel (Istanbul sekarang) saat itu merupakan pusat pemerintahan Bizantium atau Romawi Timur.
Hagia Sophia berfungsi sebagai Gereja Ortodoks Timur selama hampir 900 tahun. Tapi, pada abad 13, Hagia Sophia diubah menjadi Katedral Katolik Roma di bawah kontrol pasukan invasi dari Eropa selama Perang Salib IV.
Kemudian pada 1453 Masehi, pasukan Utsmaniyah di bawah pimpinan Sultan Muhammad al-Fatih atau Mehmed II berhasil menguasai Konstantinopel setelah memenangkan peperangan dahsyat melawan pasukan Romawi.
Sultan Mehmed yang dijuluki Sang Penakluk kemudian mengganti nama Konstantinopel menjadi Istanbul. Hagia Sophia pun jatuh ke tangan pasukan Muslimin dan Mehmed mengubah fungsi gereja katedral terbesar itu menjadi masjid.
Setelah Ottoman runtuh dann Turki jadi negara republik sekuler di bawah kepemimpinan Mustafa Kemal Atatürk, Masjid Hagia Sophia diubah jadi museum sejak 1935.