“Salah satu penjelasannya adalah kami mengukur asupan kalori rata-rata dan pemakan emosional mungkin makan berlebihan saat stres dan kemudian makan lebih sedikit di lain waktu,” kata Prof Girerd.
Nah, pola yo-yo inilah yang dinilai kemungkinan memiliki efek negatif pada jantung dan pembuluh darah dibandingkan dengan asupan makanan yang stabil.
Studi tersebut menunjukkan, bahwa penerapan ‘reward’ ke diri sendiri dengan emotional eating karena sedang terpuruk atau stres ini mungkin berperan dalam emotional eating karena terlihat mengurangi perasaan stres.
Padahal, yang tepat adalah dengan mindful eating yakni makan dengan fokus dan perhatian penuh.
“Minful eating, artinya meluangkan waktu untuk makan, baik sendiri atau bersama orang lain. Benar-benar ‘hadir’ di waktu itu dan menyadari apa yang diri kita lakukan, dan tidak terganggu oleh ponsel atau TV Anda,” pungkas Prof Girerd.
BACA JUGA:Ciki Ngebul Makan Korban, Dilarang Dijual Kembali?
BACA JUGA:Mual dan Muntah, 2 Anak di Sleman Alami Keracunan Usai Makan Ciki Ngebul
(Rizky Pradita Ananda)