LESTI Kejora resmi mencabut gugatan pelaporan tindak KDRT yang dilakukan sang suami, Rizky Billar. Bahkan mereka kembali tampak asyik masyuk bermesraan.
Pedangdut imut itu mengatakan, pencabutan kasus KDRT tersebut dilakukan, karena ia yakin perangai sang suami bisa benar-benar berubah.
Lantas, benarkah pelaku KDRT bisa benar-benar berubah seutuhnya, sembuh, dan tidak kembali mengulangi tindakan kekerasan?
Pemicu tindakan KDRT bisa dipicu berbagai faktor, tindak kekerasan kepada pasangan atau anggota keluarga sering kali muncul ketika seseorang merasa berkuasa atas korbannya. Perasaan ini, umumnya muncul karena adanya kekuatan fisik, status sosial, kekayaan, kemampuan memanipulasi emosi, maupun bentuk kekuasaan lainnya.
Selain itu, tindak KDRT dapat pula muncul karena pelakunya mempunyai masalah gangguan kesehatan mental, kepribadian narsistik, antisosial, maupun kebiasaan menyalahgunakan alkohol dan narkotika.
Pelaku KDRT mengira dirinya berhak memperlakukan orang lain seperti yang mereka inginkan karena merasa lebih berkuasa. Bahkan, banyak pelaku kekerasan tidak menyadari bahwa tindakannya sudah keliru dan merugikan orang lain.
Menurut Amie Zarling, Profesor dan Psikolog Klinis di Iowa State University, pada dasarnya kebiasaan KDRT tidak disebabkan oleh satu faktor saja. Perilaku negatif itu, dapat muncul sebagai akumulasi atau gabungan dari banyak hal.
“Kekerasan tidak hanya dipakai untuk mempertahankan dominasi pelaku atas korbannya, kerap kali tindakan tersebut merupakan mekanisme untuk mengatasi tekanan ekstrem yang mereka rasakan,” jelasnya.
Nah, apakah pelaku KDRT seperti Rizky Billar bisa sembuh dan berubah 100 persen?
Dijelaskan Ellen Pence, dari Domestic Abuse Intervention Project (DAIP), konstruksi sosial dan politik dari sistem patriarki yang sudah ada dari generasi ke generasi, mendarah daging selama ribuan tahun, membuat pria pelaku KDRT sulit menyembuhkan kebiasaan buruknya.
Ironisnya lagi, Pence menyebut, perilaku kekerasaan itu bahkan tak bisa dihilangkan dengan metode psikoterapi dan konseling.
BACA JUGA:Lesti Kejora Maafkan Rizky Billar, Bisakah Pelaku KDRT Sembuh dan Berubah?
“Sesi terapi dengan profesional rentan membuat pria pelaku KDRT, melihat tindakan mereka hanya sebagai produk dari trauma masa lalu mau pun masalah lain yang mereka alami,” ujar Ellen.