KETIKA berada di dalam pesawat, indra perasa tidak akan bekerja seperti biasanya. Beberapa makanan mungkin akan terasa asing di lidah. Namun, pernahkan Anda menyadari atau berpikir mengapa selera Anda di dalam pesawat cenderung berubah?
Direktur Inflight Dining & Retail di American Airlines, Russ Brown mengatakan bahwa indra perasa dan indra penciuman adalah hal pertama yang terpengaruh pada ketinggian 30 ribu kaki.
“Rasa adalah kombinasi keduanya, dan persepsi kami tentang rasa asin dan rasa manis turun saat berada dalam kabin bertekanan,” kata Brown seperti dilansir dari BBC, Minggu (25/9/2022).
Segala sesuatu dalam penerbangan ternyata mempengaruhi selera makan Anda.
“Ada beberapa alasan untuk ini, kurangnya kelembaban, tekanan udara yang lebih rendah, dan kebisingan,” kata Charles Spence, profesor psikologi eksperimental di Universitas Oxford.
Saat Anda menginjakkan kaki di pesawat, suasana kabin mempengaruhi indra penciuman Anda terlebih dahulu. Kemudian, saat pesawat semakin tinggi, tekanan udara dan tingkat kelembaban di kabin menurun.
Pada ketinggian 30 ribu kaki, kelembabannya kurang dari 12%, yang berarti lebih kering dari kebanyakan gurun.
Menurut sebuah studi 2010 yang dilakukan oleh Institut Fraunhofer Jerman untuk Fisika Bangunan, kombinasi antara kekeringan dan tekanan rendah mengurangi sensitivitas indra perasa Anda terhadap makanan manis dan asin sekitar 30%.
Hal tersebut juga ditegaskan oleh maskapai penerbangan Jerman, Lufthansa.
Untuk menyelidiki hal ini, para peneliti menggunakan laboratorium khusus dan mengurangi tekanan udara yang mensimulasikan jelajah pada ketinggian 35 ribu kaki (10,6 km), serta menyedot uap air dari udara dan mensimulasikan kebisingan mesin. Itu bahkan membuat kursi bergetar dalam percobaan untuk meniru pengalaman makan dalam penerbangan.
Menariknya, penelitian ini menyimpulkan bahwa rasa asam, pahit dan pedas hampir tidak terpengaruh.
Tapi bukan hanya tentang selera saja, 80% dari apa yang dipikirkan tentang rasa, sebenarnya adalah bau.
Jadi, maskapai penerbangan harus memberikan makanan dalam penerbangan dengan sensasi ekstra, dengan mengasinkan dan membumbuinya lebih banyak dari yang pernah dilakukan restoran di darat.
“Seringkali resep dimodifikasi dengan tambahan garam atau bumbu untuk memperhitungkan suasana makan di kabin,” kata Brown dari American Airline.