Mengenal Pura Besakih, Tempat Sakral yang Berdiri Megah di Lereng Gunung Agung

Tim Okezone, Jurnalis
Jum'at 01 Juli 2022 11:05 WIB
Pura Besakih, Bali, tempat sakral peninggalan Hindu Majapahit yang berdiri di lereng Gunung Agung (Foto: Instagram/@pura_agung_besakih)
Share :

Mereka bisa melakukan ritual cukup lama, bahkan kalau mereka datang pukul 18.00 Wita, maka ritual bisa selesai pukul 00.00 Wita.

Selain ritual pada hari-hari tertentu, mereka juga melaksanakan ritual rutin secara bulanan, tahunan, dan ada pula ritual 10 tahun sekali pada tahun dengan angka sembilan di belakang, seperti 1989, 1999, 2009, 2019, 2029, dan 2039. Nama upacara ritual itu, Panca Wali Krama.

Saat Panca Wali Krama itu, masyarakat juga menyediakan ritual khusus untuk makhluk gaib. Secara ritual, makhluk gaib diundang oleh pedanda. Mereka diundang dan diberi sesaji, berupa berbagai hewan dan buah, agar makhluk gaib itu tidak mengganggu masyarakat yang ritual di Besakih selama sekitar 40 hari.

Kompleks Pura Besakih meliputi satu pura pusat (Pura Penataran Agung Besakih) dan 18 pura pendamping (satu Pura Basukian dan 17 pura lain). Pura Basukian diyakini sebagai tempat pertama diterima wahyu Tuhan oleh Hyang Rsi Markendya sebagai cikal bakal Agama Hindu Dharma di Bali sekarang.

Di antara semua pura dalam kompleks Pura Besakih, Pura Penataran Agung adalah pura yang terbesar dan menjadi pusat semua pura. Di Pura Penataran Agung terdapat tiga arca utama yang merupakan simbol stana dari sifat Tuhan Tri Murti, yaitu Dewa Brahma, Dewa Wisnu, dan Dewa Siwa yang berturut-turut merupakan perlambang Dewa Pencipta, Dewa Pemelihara, dan Dewa Pelebur (reinkarnasi).

Pura Besakih juga diyakini masyarakat memiliki keterkaitan latar belakang dengan makna Gunung Agung. Gunung tertinggi di Pulau Bali itu, dipercaya sebagai pusat pemerintahan alam arwah atau istana para dewata yang menjadi utusan Tuhan untuk wilayah Bali dan sekitarnya.

Tepat 40 hari setelah Panca Wali Krama, wisatawan mulai berduyun-duyun berkunjung ke Pura Besakih. Pasalnya, saat Panca Wali Krama, banyak wisatawan mancanegara tidak bisa masuk ke Besakih karena pengunjung kawasan pura membeludak oleh sebagian besar umat Hindu yang beribadah.

Saat Panca Wali Krama, wisatawan pada umumnya berkunjung ke tempat lain, sedangkan setelah sekitar 40 hari, mereka yang memang ingin ke Pura Besakih tetap mewujudkan keinginannya itu mendatangi tempat tersebut.

Namun, untuk menikmati kompleks pura dengan berbagai ritualnya, wisatawan harus membayar berbagai retribusi, antara lain parkir kendaraan, sewa sarana ritual, tiket masuk, kebersihan, pemandu wisata, dan ongkos masuk lokasi pura yang disucikan.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita Women lainnya