Koleksi dengan tema “Sculpting Culture” yang terinspirasi dari wayang ini ditampilkan dalam exotic dramatic style dan edgy look. Meskipun mengangkat tema budaya, namun look yang dihadirkan sangat modern dan kekinian.
Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung menghadirkan koleksi berjudul Pureté dari bahasa Perancis yang berarti murni. Pilihan ini didasarkan pada material utama yang digunakan adalah wastra hasil kerajinan otentik bangsa Indonesia, yakni kain tenun ikat troso motif salur khas Jepara.
Koleksi ini dikonstruksi dari kain tenun ikat troso motif salur yang dipadukan dengan kain toyobo, organza, plisket zara, dan sabrina dengan teknik plisket dan kerut dalam satu gaya: edgy style modestwear.
Tahun ini, Universitas Kristen Maranatha memilih mahasiswa Audrey Kawilarang dan Madelyn Brigitta sebagai perwakilan Desain Busana dan Mode (Fashion Design) di ajang MUFFEST+. Mereka menampilkan karya dengan dominasi earthy colors berjudul “Razkosh Nevski” dan “Basodara” yang terinsipirasi dari peninggalan kebudayaan yang sarat dengan sejarah dan makna.
Karya Audrey terinspirasi dari bangunan Katedral St. Alexander Nevski yang merupakan simbol dari ibu kota Bulgaria. Sementara karya Madelyn terinpirasi dari Tari Lego-lego di Alor, Nusa Tenggara Timur.
Telkom University menghadirkan karya hasil kolaborasi dari mahasiswa Program Studi Kriya Tekstil Fashion yaitu: Lutfia Nurazizah, Nabila Rahmaniar Coirunnisa, Sophia Dewi Anjani dan Zahwa Fani Gunawan. Koleksi bertajuk “Nuraga” ini didukung materialnya oleh CV. Gavrila.