Mengenal Apa itu Anemia yang Sering Menyerang Ibu Hamil

Rina Anggraeni, Jurnalis
Kamis 31 Maret 2022 16:31 WIB
Ilustrasi Anemia yang Serang Ibu Hamil. (Foto: Shutterstock)
Share :

APA itu anemia? Anemia adalah kondisi seseorang yang mengalami kurang darah. Penyakit anemia menjadi salah satu penyakit yang banyak diderita di Indonesia, salah satunya dialami ibu hamil.

Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013, jumlah ibu hamil mengalami anemia sebesar 37,1 persen. Lalu pada 2018 jumlahnya makin banyak hingga mencapai 48,9 persen.

Spesialis Gizi dan Ketua Departemen Ilmu Gizi FK UI dr Nurul Ratna Mutu Manikam MGizi SpGK mengatakan sebesar 50 sampai 60 persen anemia disebabkan defisiensi besi. Bahkan sebagian besar masyarakat tidak mengetahui bahwa dirinya mengalami anemia.

Namun, keluhan cepat lelah, pusing, pucat, dan pika (mengunyah atau makan benda tertentu yang bukan makanan) bisa menjadi gejala anemia.

"Misalnya es batu atau mengunyah kertas atau tisu. Ada lagi yang lebih parah, dia anemia dan ngunyahnya sabun. Setelah diperiksa, anak ini mengalami gangguan tertentu," terang dr Nurul.

Selain itu, apa itu anemia terjadi pada saat cadangan zat besi dalam tubuh (feritin), jika semuanya masih cukup, maka ini aman. Tapi pada saat cadangan feritin turun yakni di bawah 15, maka bahayanya ketika cek hemoglobin (HB) masih terlihat normal.

"Dampak berikutnya, cadangan turun, transporternya atau saturasinya itu pun menurun. Di saat ini HB masih normal. Ada pula saat HB sudah turun. Jika HB sudah turun, maka bisa dipastikan cadangan zat besi atau feritin dan transporter-nya sudah mengalami gangguan," tambahnya.

Sedangkan, Guru Besar FKM UI Profesor Endang L Achadi MPH Dr PH mengatakan anemia terutama disebabkan pola makan yang tidak tepat dan berisiko defisiensi besi.

"Sumber besi yang paling baik adalah pangan hewani (daging, ikan, dan unggas). Ini disebut besi heme. Sedangkan makanan sebagian besar penduduk Indonesia berasal dari nabati (besi nonheme)," terang Profesor Endang.

Sebagai infromasi, anemia sangat rentan dialami remaja putri yang baru saja menstruasi. Apalagi kalau mereka kurang dapat edukasi, akibat dari bahaya kekurangan darah.

Ketika anemia, tak hanya kondisi kesehatan yang menurun, tetapi juga tingkat kecerdasan serta status gizinya rendah. Pastinya hal itu harus diintervensi agar bahayanya tidak berlanjut.

(Martin Bagya Kertiyasa)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita Women lainnya