"Survei di Pusat Kajian Jaminan Sosial Universitas Indonesia (PKJS UI) 2018 menunjukkan bahwa anak yang dibesarkan oleh orangtua yang merokok, memiliki kemungkinan 5,5 kali lebih besar untuk menjadi stunting (kekerdilan)," tambah Agus.
Sehingga kondisi ini perlu mendapat perhatian serius, agar orangtua tidak mencontohkan hal yang kurang baik dan tidak berguna seperti merokok di dalam rumah maupun di mana saja.
Selain itu Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut bahwa selama masa pandemi Covid-19, merokok diasosiasikan dengan meningkatnya keparahan penyakit. Selain itu merokok juga menjadi penyebab kematian pada pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit.
"Bagi yang terlanjur merokok diusahakan ikut program berhenti merokok dengan menghubungi call center pada bungkus rokok atau secara intensif melalui program terapi berhenti merokok yang ada di fasilitas kesehatan," tuntasnya.
(Martin Bagya Kertiyasa)