Menurut dia, pemerintah perlu menyusun suatu standar protokol untuk mengaktifkan kembali daerah-daerah wisata tertentu. Selain itu, diperlukan pula pilot project di suatu daerah, yang kemudian direplikasi ke daerah lainnya.
Diharapkan nantinya akan muncul 10 'Bali baru' di Indonesia, yang pada akhirnya bisa memulihkan industri pariwisata dan ekonomi kreatif dalam negeri.
Indonesia lanjutnya, memilliki banyak insinyur yang dapat dimanfaatkan untuk memulihkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf).
Baca juga: Indonesia Kalah dari Vietnam di Asia's Leading Destination, Begini Reaksi Sandiaga Uno
Jika mengacu pada laporan Persatuan Bangsa Bangsa (PBB), industri pariwisata secara global sangat terpuruk akibat pandemi Covid-19. Sejak tahun 2019, industri pariwisata turun hingga 74 persen.
Dikatakannya Heru, terdapat satu miliar kedatangan internasional 'hilang' imbas pandemi, yang nilainya setara dengan USD1,3 triliun.
"Di Indonesia sendiri menurut laporan Bank Dunia, ada 'jurang' talenta di tujuh sektor yang dianggap menghambat pertumbuhan ekonomi Indonesia. Salah satu satu sektor tersebut adalah sektor pariwisata. Diperkirakan, Indonesia kehilangan sekitar 40 juta wisatawan lokal akibat pandemi," tutupnya.
(Rizka Diputra)