SEORANG penumpang pesawat first class menyarankan para pelancong lain untuk memilih terbang dengan maskapai lain.
Hal ini lantaran dirinya mendapat pengalaman yang buruk dalam penerbangan British Airways seharga 4.000 pound atau setara Rp77 juta dengan keadaan yang "mengerikan".
Jarvis Marcos (37) tengah melakukan perjalanan first class dari Meksiko ke London bersama kekasihnya, Kamara Harding (33). Ia dikejutkan ketika mengalami standar yang sangat buruk, seperti cairan lengket di atas meja nampan dan tetesan air AC.
Marcos yang tidak terkesan menyebut perjalanan 11 jam itu sebagai pengalaman terburuk yang pernah dialaminya di pesawat setelah dirinya naik pesawat tersebut pada Agustus lalu.
Dalam sebuah video yang diunggah di akun TikTok miliknya, Marcos membagikan pengalamannya dan mengejek maskapai itu, serta membandingkan kebocoran AC dengan pancuran di dalam pesawat Emirates.
Pernyataan Marcos adalah yang terbaru dalam rangkaian bencana penerbangan yang meningkat untuk British Airways.
Baca juga: Aneh tapi Nyata, Pesawat Nyangkut di Bawah Jembatan Penyeberangan, Kok Bisa?
Menyusul pemutusan hubungan kerja yang melonjak, bencana TI yang terkenal, dan masalah teknis di atas penerbangan dalam beberapa tahun terakhir sejak merger dengan maskapai Spanyol Iberia pada tahun 2011.
Tahun lalu, British Airways yang pernah menyebut dirinya sebagai maskapai penerbangan favorit dunia, mengurangi tenaga kerjanya hingga lebih dari 8.000 orang dan menawarkan beberapa karyawan potongan gaji 50 persen agar tetap terdaftar.
Baca juga: Merokok Dilarang tapi Ada Asbak di Pesawat, TikToker Ini Ungkap Alasannya
Maskapai ini terkenal dilanda kegagalan TI yang tinggi pada 2017 dan 2019, merugikan perusahaan jutaan dolar dan membuat ribuan penumpang marah.
Secara internal, maskapai telah digugat atas tuduhan diskriminasi seksual dan mendisiplinkan staf dengan PTSD. British Airways semakin ternoda ketika terungkap pada 2019 bahwa lima pilotnya menggunakan bahasa rasis dalam email.
Di tengah meningkatnya kemarahan penumpang, maskapai itu mengumumkan pada bulan Agustus mereka akan menghapus troli minuman yang biasa ditawarkan kepada penumpang dalam penerbangan jarak jauh.