Orang Chili Bisa Memasak Pakai Sinar Matahari Loh

Agregasi BBC Indonesia, Jurnalis
Minggu 19 September 2021 10:14 WIB
Masakan Chilie. (Foto: BBC Indonesia)
Share :

Di oasis gurun kecil Pica, di ujung paling utara Atacama, Ruth Moscoso mengelola restoran matahari Qori Inti, yang berarti "matahari yang bersinar" dalam bahasa asli Aymara.

Moscoso menggunakan empat kompor surya parabola untuk menyiapkan hidangan tradisional Andes. Banyak yang dibuat dengan quinoa dan kentang asli yang ditanam oleh kerabatnya di dataran tinggi Andes Altiplano di sepanjang perbatasan dengan Bolivia.

"Dalam budaya kami, kami memiliki kesadaran lingkungan yang kuat. Maka kami berkata, mari lakukan sesuatu dengan memperhatikan tradisi kita dan kebiasaan kita merawat Ibu Pertiwi, juga tradisi kita untuk berhemat dan mengoptimalkan apa yang kita miliki di sini, yaitu matahari dan panas," katanya.

"Jadi ini benar-benar sebuah gabungan antara tradisi dan inovasi," jelas dia.

Sebagian besar bahan masakan Moscoso berasal dari jaringan orang Aymara lokal, sedangkan sumber energinya berasal dari Inti (Matahari). Ia menghabiskan waktu bertahun-tahun menggabungkan keduanya untuk membuat versi masakan Andes pra-Columbus yang dimasak dengan tenaga surya seperti chuño (kentang beku-kering yang digunakan dalam berbagai hidangan), sopa milinaria (sup yang kaldunya terbuat dari tulang llama) dan kalapurka (semur bumbu pedas).

"Saya ingin menyajikan hidangan-hidangan khas yang kami buat di Altiplano, yang belum pernah dicoba kebanyakan orang," kata Moscoso. Dalam prosesnya, ia juga dapat "mempromosikan kesadaran lingkungan yang akan dibawa oleh orang-orang ketika mereka meninggalkan restoran".

Moscoso kini berinovasi lagi dengan jenis oven surya khusus yang memasak makanan di dalam tabung kaca, yang menyerap sinar matahari dan mengubahnya menjadi panas untuk memanggang makanan dengan cepat seperti oven tradisional.

Dengan bantuan hibah dari pemerintah setempat untuk usaha kecil, ia membeli enam kompor surya awal tahun ini. Berkat itu ia bisa menambahkan hidangan baru ke menunya, termasuk roti yang dibuat dengan tepung quinoa dan huatia andina, hidangan daging dan kentang yang biasanya dimasak di bawah batu panas di dalam sebuah lubang di tanah.

(Martin Bagya Kertiyasa)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Women lainnya