PARA aktivis pencinta hewan tengah berusaha membebaskan seekor beruang buta berusia renta yang dijuluki 'paling menyedihkan di dunia' setelah menghabiskan hampir seluruh hidupnya di balik jeruji besi.
Menurut International Animal Rescue (IAR), sejak ia masih kecil, Nelson si beruang coklat telah tinggal di kandang kecil dan kotor, ia hampir tidak menerima air dan makanan.
Penduduk setempat mengklaim para penculiknya di Armenia bahkan mengabaikan kebutuhannya sepenuhnya selama beberapa hari, sampai akhirnya menawarkan nutrisi yang cukup untuk bertahan hidup.
Seolah-olah Nelson belum cukup menderita dengan mematahkan giginya pada jeruji yang menahannya, beruang itu dilaporkan menderita radang sendi dan kehilangan penglihatannya sejak dua tahun lalu.
Tanpa tempat untuk berolahraga, Nelson tampaknya lelah mondar-mandir di tempat yang sama.
"Beruang malang ini telah menjalani hukuman seumur hidup 30 tahun di balik jeruji besi. Dia telah menderita siksaan mental dan fisik seumur hidup yang dikurung di dalam kandang kecil yang tandus tanpa apapun untuk adanya hiburan atau mengalihkan perhatian," ucap Kepala Eksekutif IAR, Alan Knight, melansir Dailystar.
Baca juga: Pria Tersesat di Hutan Belantara, Tiap Malam Ketakutan Diteror Beruang
(Foto: IAR Team)
"Dia telah mondar-mandir begitu lama dan giginya patah karena menggerogoti jeruji kandang. Sekitar dua tahun yang lalu, hewan malang itu menjadi buta. Dia kesakitan karena arthritis dan sekarang juga hidup dalam kegelapan," tambahnya.
Tekanan untuk membebaskan Nelson dari kondisinya yang mengerikan di Armenia meningkat dari badan amal yang berbasis di Inggris, IAR dan mitranya di Armenia, Foundation for the Preservation of Wildlife and Cultural Assets (FPWC).
Dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada Senin, IAR ingin pemerintah Armenia memaksa Armen Tadevosyan si penculik beruang untuk menyerahkan beruang itu.
"Hukuman seumur hidup beruang tidak boleh dibiarkan menjadi hukuman mati. Masih ada waktu baginya untuk mengetahui kebaikan dan kasih sayang," kata Knight.
(Foto: IAR Team)
“Kami meminta pemerintah Armenia untuk menunjukkan pengampunan kepada beruang ini dengan mengizinkan kami menyelamatkannya selagi masih ada waktu. 'pemiliknya' mengaku mencintai beruang itu, tetapi mencintai seekor binatang berarti merawatnya dengan baik dan memberinya makan, tidak membiarkannya hidup dalam kemelaratan dan penelantaran," terangnya lagi.
Pada 2017, IAR dan FPWC bekerja sama untuk meluncurkan The Great Bear Rescue dengan ambisi untuk merumahkan kembali semua beruang yang dikurung di Armenia.