2. Apabila ada keraguan terhadap status pendonor, tes dapat dilakukan setiap 3 bulan.
3. Setelah melalui tahapan penapisan, ASI harus diyakini bebas dari virus atau bakteri dengan cara pasteurisasi atau pemanasan.
Untuk menjaga mutu dan keamanan ASI, mulai dari soal kebersihan, cara penyimpanan, pemberian, dan pemerahan air susu, maka sang calon pendonor ASI harus mendapatkan pelatihan tentang kebersihan, cara memerah, dan menyimpan ASI.
Sebelum memerah ASI, pendonor harus cuci tangan dengan air mengalir dan sabun, kemudian keringkan dengan handuk bersih. Air susu diperah di tempat bersih, jika memakai pompa, maka gunakan yang bagiannya mudah dibersihkan. Pompa ASI tipe balon karet berisiko terkontaminasi.
Terakhir, air susu harus disimpan pada tempat tertutup, botol kaca, kontainer plastik dari bahan polypropylene atau polycarbonate, botol bayi gelas atau plastik standar (perhatikan tata cara penyimpanan ASI).
(Dyah Ratna Meta Novia)