Bisakah Anak Kecil Alami Resistensi Antibiotik?

Muhammad Sukardi, Jurnalis
Kamis 10 Juni 2021 23:15 WIB
Ilustrasi. (Foto: Shutterstock)
Share :

MENGONSUMI antibiotik memang lazim dilakukan ketika kita mengalami infeksi dalam tubuh. Meski demikian, antibiotik bukanlah vitamin yang dikonsumsi sebagai pencegahan.

Pasalnya, sembarangan menggunakan antibiotik malah bisa menyebabkan mereka seseorang mengalami resistensi antibiotik.

Berdasar data Badan Kesehatan Dunia (WHO), penggunaan antibiotik meningkat 91 persen secara global dan meningkat 165 persen di negara-negara berkembang pada periode 2000 hingga 2015.

Angka yang tentu tidak sedikit dan ketika seseorang sudah resistensi, efek panjangnya sangat merugikan si pasien bahkan negara.

Dijelaskan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Penyakit Tropik dan Infeksi RSUD Dr. Soetomo, dr. Erwin Astha Triyono, SpPD, K-PTI, resistensi antibiotik tidak mengenal usia.

"Artinya, siapa saja bisa mengalami resistensi antibiotik," kata dr Erwin dalam webinar kesehatan, Kamis (10/6/2021).

Meski bisa dialami siapapun, ada beberapa kelompok rentan mengalami resistensi antibiotik. Mereka adalah kelompok lanjut usia, bayi, pasien HIV, diabetes, atau penyakit ginjal kronik. "Mereka itu memiliki sistem kekebalan tubuh yang rendah, sehingga mudah sekali mengalami yang namanya resistensi antibiotik," tambahnya.

Resistensi antibiotik sendiri dapat terjadi sejatinya tak hanya karena kebanyakan mengonsumsi antibiotik, melainkan ada faktor lain. Misalnya 'misuse' antibiotik, artinya, terang dr Erwin, pasien mengalami infeksi virus tetapi diobati dengan antibiotik (untuk bakteri), ya, tidak akan nyambung.

Kemudian, ada juga penyebab resistensi antibiotik karena 'underuse'. "Ini bisa terjadi ketika pasien A sudah dirawat 10 hari di rumah sakit dan diberikan antibiotik jenis tertentu. Nah, saat dirujuk ke rs lain, antibiotiknya enggak bisa naik level, malah akan membuat dirinya resistensi antibiotik," papar dr Erwin.

Jadi, penting sekali untuk masyarakat cerdas dan bijak menggunakan antibiotik. Jika penyakit yang Anda alami berkaitan dengan infeksi virus, maka tidak perlu yang namanya antibiotik, karena itu adalah obat yang dirancang membunuh bakteri.

"Beberapa penyakit infeksi bakteri yang diharuskan menggunakan antibiotik ialah tipes, meningitis, TBC, infeksi paru seperti CAP, difteri, disentri, maupun masalah di saluran kencing seperti gonore atau sipilis," papar dr Erwin.

(Martin Bagya Kertiyasa)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Women lainnya