Nah, pertanyaan ini juga tidak kalah pentingnya. Sebab, utang atau cicilan adalah komitmen dan ada kewajiban untuk membayar setiap bulannya. Jika pasangan Anda memiliki utang, cobalah hitung jumlah utang tersebut, selama masih bisa menabung, tidak melebihi 30 persen pendapatan, serta utang tersebut bersifat produktif, sangat dirasa hal tersebut tidak akan menjadi masalah.
Jika Anda dan pasangan memiliki keuangan yang sehat dan terbuka untuk mengambil cicilan, lebih baik Anda mengajukan cicilan di aplikasi pinjaman uang online Kredivo yang memiliki bunga rendah dan sudah terdaftar serta diawasi oleh OJK. Bunga hanya 2,6 persen per bulan, tenor mulai dari 3 bulan, 6 bulan hingga 12 bulan dan limit hingga Rp30 juta, Anda bisa memanfaatkan layanan ini untuk membeli perabotan rumah, membeli gadget hingga membeli souvenir pernikahan yang bisa Anda dapatkan di merchant Kredivo seperti Tokopedia, Bukalapak, Lazada, Blibli, JD.id, Shopee, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Bagaimana Pandanganmu Tentang Dana Darurat?
Dana darurat mungkin tidak terlintas pada pikiran orang yang ingin serius menikah. Di tengah “kejar setoran” menyiapkan biaya pernikahan, pasti yang dipikirkan hanya menabung, mengirit dan bagaimana acara pernikahan akan berlangsung. Padahal, urusan keuangan setelah menikah juga patut dipikirkan secara matang dari jauh-jauh hari seperti halnya dana darurat.
Cobalah pertanyakan, bagaimana nanti jika ada hal-hal yang sifatnya darurat dan membutuhkan uang yang cukup banyak? Berapa besar pendapatan yang Anda sisihkan untuk hal ini? Jika pasanganmu belum memikirkan dana itu, ada baiknya Anda berinisiatif untuk mengajaknya mulai mempersiapkan dana darurat dengan nominal yang paling rendah terlebih dahulu, yaitu memiliki dana yang cukup untuk membiayai kehidupan sehari-hari selama tiga bulan ke depan.