Perempuan Harus Bisa Maju Jadi Pemimpin di Tempat Kerja

KESETARAAN gender masih menjadi isu krusial di dunia kerja. Padahal anggapan perempuan yang dianggap lemah atau sulit beradaptasi dengan lingkungan tidak boleh ada lagi.

Perempuan selayaknya pekerja lainnya, mampu bisa menyelesaikan segala hal. Baik pekerjaan ringan ataupun yang memiliki tantangan besar.

 

Menurut Head of Human Resource Unit UNDP Indonesia Astiti Sukatrilaksana, perusahaan perlu merekrut para pemimpin yang memiliki keberpihakan kepada perempuan. Hal ini untuk mengurangi kesetaraan gender di dunia kerja.

“Pemimpin seperti itu dapat membangun lingkungan kerja yang saling menghormati antara rekan kerja yang memiliki gender yang berbeda, posisi/level, usia yang berbeda guna mengatasi ketidaksetaraan gender,” ujarnya dalam panel “Mendukung Kepemimpinan Perempuan: Kebijakan dan Perubahan Norma”.

Sementara itu, Komika Ligwina Hananto mengajak perempuan agar maju sebagai pemimpin. Siapapun tidak boleh lagi memandang perempuan sebagai orang yang lemah.

“Selama ini laki-laki mendominasi, bahkan dalam menuliskan cerita-cerita princess, yang sangat tidak relatable untuk perempuan,” ujar Ligwina, yang juga seorang perencana keuangan.

Sebelumnya, pada sesi Women Lead Forum 2021, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziah mengatakan, Kementerian Ketenagakerjaan berkomitmen untuk terus melakukan gerakan nasional non-diskriminasi di tempat kerja. "Dengan komitmen ini, diharapkan akan dapat menghentikan praktik-praktik ketidaksetaraan dan diskriminasi di tempat kerja," katanya.

(Helmi Ade Saputra)