GANGGUAN kesehatan hipospadia mendadak jadi perhatian publik Tanah Air setelah mantan atlet bola voli putri Serda Aprilia Manganang menderitanya. Seperti dijelaskan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa dalam konferensi pers kemarin, Aprilia Manganang mengalami hipospadia sejak lahir sehingga dianggap berjenis kelamin perempuan. Namun setelah menjalani tindakan medis, kini Serda Aprilia Manganang dinyatakan sebagai laki-laki.
Baca juga: Mengenal Hipospadia, Kondisi Kesehatan seperti Dialami Aprilia Manganang
Lalu, apakah hipospadia pada bayi bisa dicegah?
Dalam kebanyakan kasus, penyebab pasti hipospadia tidak diketahui. Kadang-kadang hipospadia bersifat genetik, tetapi dampak lingkungan juga bisa memengaruhinya.
Tingkat risiko hipospadia pada bayi ternyata bisa dikurangi. Ibu hamil dapat melakukan beberapa langkah berikut ini untuk menekan faktor risiko hipospadia pada janinnya. Apa saja cara itu? Berikut di antaranya, seperti dirangkum dari laman Mayo Clinic, Rabu (10/3/2021).
- Hindari paparan zat tertentu selama kehamilan
Ada beberapa spekulasi tentang hubungan antara hipospadia dan paparan ibu terhadap hormon tertentu atau senyawa tertentu seperti pestisida atau bahan kimia industri, tetapi penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengonfirmasi hal ini.
- Hindari merokok atau minum minuman beralkohol
Rokok dan minuman beralkohol disebut bisa meningkatkan faktor risiko hipospadia pada bayi. Ibu hamil pun wajib menghindarinya agar bayi lahir dengan sehat.
Baca juga: Aprilia Manganang Menderita Hipospadia, Kenali Penyebabnya
- Rutin lakukan pemeriksaan
Beberapa penelitian menunjukkan mungkin ada peningkatan risiko hispospadia pada bayi laki-laki yang lahir dari wanita berusia di atas 35 tahun. Tapi mungkin saja bayi lahir dengan sehat. Maka itu, ibu hamil harus rutin melakukan pemeriksaan untuk selalu mengetahui kondisi kesehatan janin.