KEMENTERIAN Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) di bawah kepemimpinan Wishnutama Kusubandio telah meluncurkan sejumlah program guna membangkitkan kembali sektor pariwisata yang terpuruk akibat pandemi virus corona atau Covid-19 sepanjang 2020.
Salah satunya adalah gerakan penerapan protokol kesehatan berbasis CHSE atau Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan), dan Environment (Ramah lingkungan) pada destinasi wisata, usaha pariwisata dan ekonomi kreatif.
Program ini diklaim dapat meningkatkan kepercayaan wisatawan untuk kembali berwisata, sehingga secara perlahan sektor pariwisara dapat bangkit kembali. Selain CHSE, Kemenparekraf juga telah mengeluarkan program lainnya.
Baca juga: Apa Itu CHSE Pariwisata dan Ekonomi Kreatif?
Tapi, menjelang berakhirnya tahun anggaran 2020, Presiden Jokowi mencopot Wishnutama dari Menparekraf lalu melantik Sandiaga Uno sebagai penggantinya, Rabu 23 Desember 2020.
Berikut Okezone rangkumkan 4 program Kemenparekraf untuk memulihkan sektor pariwisata sepanjang tahun 2020.
CHSE
Setelah pemerintah mengeluarkan kebijakan relaksasi di sektor pariwiwata, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif langsung bertindak cepat meluncurkan program sertifikasi CHSE. CHSE dibuat berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan tentang Protokol Kesehatan di Tempat dan Fasilitas Umum dalam Rangka Pencegahan dan Pengendalian Covid-19.
“Kunci keberhasilan pariwisata agar dapat segera rebound adalah pelaksanaan protokol kesehatan berbasis CHSE dengan baik dan disiplin di tiap destinasi tujuan dan pelaku sektor pariwisata,” kata Menparekraf Kusubandio beberapa waktu lalu.
Secara singkat, program sertifikasi CHSE merupakan proses pemberian sertifikat kepada usaha pariwisata, usaha/fasilitas lain terkait, lingkungan masyarakat, dan destinasi pariwisata yang benar-benar telah menerapkan protokol kesehatan sesuai dengan rekomendasi Kementerian Kesehatan dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Nantinya, sertifikasi CHSE berfungsi sebagai jaminan kepada wisatawan dan masyarakat bahwa produk dan pelayanan yang diberikan sudah memenuhi protokol kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan kelestarian lingkungan. Sehingga lambat laun, kepercayaan wisatawan untuk kembali berwisata akan meningkat.
Lalu, siapa saja yang perlu melakukan sertifikasi CHSE? Sertifikat akan diberikan kepada usaha pariwisata, usaha/fasilitas lain terkait, lingkungan masyarakat, dan destinasi pariwisata. Dalam perkembangannya, program sertifikasi CHSE.
Foto Kemenparekraf
CHSE diterapkan pada sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Untuk sektor pariwisata terdiri dari; hotel, restoran, daya tarik, homestay, usaha perjalanan wisata (tour and travel), pemandu wisata, spa, MICE, wisata minat khusus.
Baca juga: Kisah Pria Bantu Penumpang Bergejala Covid-19 di Pesawat, Rela Beri Napas Buatan
Sementara di sektor ekonomi kreatif terdiri dari; bioskop, seni pertunjukan, musik, seni rupa, fashion, kuliner, kriya, fotografi, dan wahana permainanan. Kemenparekraf juga telah menyediakan buku panduan CHSE yang dapat diunduh di situs resmi mereka (kemenparekraf.go.id).
#BeliKreatifLokal
Beli Kreatif Lokal merupakan program yang diusung Kemenparekraf untuk mendukung Gerakan Bangga Buatan Indonesia yang diinisiasi oleh Presiden Joko Widodo.
Gerakan Banga Buatan Indonesia sendiri merupakan bentuk gotong royong bersama antara pemerintah dan masyarakat, dalam menggerakkan perekonomian nasional melalui penyediaan ruang yang lebih besar bagi pelaku usaha untuk berkarya dan memasarkan produknya.