Gaya Traveling Baru di Era Corona

Dimas Andhika Fikri, Jurnalis
Selasa 27 Oktober 2020 22:33 WIB
Ilustrasi. (Foto: Freepik)
Share :

Ciptakan Aplikasi Medis

Dokter spesialis bedah di salah satu rumah sakit swasta ini mengakui, selama pandemik banyak masyarakat ketakutan akan rumah sakit. Rumah sakit tak lagi nyaman karena ancaman virus tertular, industri kesehatan ikut alami penurunan pendapatan selama Covid-19.

“Warga kemudian ketakutan, makanya saya dan teman teman merancang sistem teknologi baru,” ucapnya.

Melalui sistem aplikasi, Toni mengatakan kontrol kesehatan bisa di jaga. Sistem GPS pada ponsel smartphone akan menjadi kunci dalam aplikasi ini.

Selain itu, melalui rekam medis digital. Pihaknya bisa mengetahui tracking masyarakat. Mereka yang positif dan telah di tes covid akan terlihat. Zona merah dan hijau dapat terpantau melalui layar smartphone.

“Dari sini kami akan melihat pembagian zona merah dan hijau. Jadi masyarakat akan menjadi aware dalam setiap liburan,” katanya.

Layanan Dokter Rumah

 

Termasuk ketika terjadi ganguan medis, dengan menggandeng sejumlah tenaga medis berkompeten dan lolos tes Covid-19. Pasien sakit dapat diperiksa.

“Sistem tak jauh beda dengan layanan ojek online. Ketika pasien membutuhkan bantuan, dokter terdekat akan datang ke tempat pasien,” kata Toni.

Di sana mereka akan melakukan pemeriksaan kondisi lalu menganalisis penyakit pasien. Dengan demikian pasien tak perlu ke rumah sakit saat pemeriksaan. Bahkan perawatan bisa dilakukan dari rumah. “Pada dasarnya penyakit seseorang harus dianalisis terlebih dahulu. Nah ini belum banyak dilakukan oleh aplikasi lainya,” tuturnya.

Dengan melalui aplikasi HomyCare, Toni mengatakan masalah itu dapat teratasi. Selain itu, pihaknya juga bekerja sama dengan pelayanan medis dan wisata kesehatan lainnya. “Jadi bisa dikatakan ini wisata medis yang baik,” kata Founder Homy Care, Toto Dinar Wijaksono.

Selain itu, terhadap gaya traveling baru, Toto mengatakan kompetisi di dunia medis akan terlihat. Para tenaga media kian lebih perhatian terhadap pasiennya, sebab monitoring pasien akan terus dilakukan secara digital.

“Dengan demikian tenaga medis akan sangat berkualitas,” katanya.

Saat ini terhadap aplikasi itu, Toto mengatakan pihaknya bakal melakukan pelatihan bersama sejumlah tenaga medis. Perumusan SOP akan dilakukan kualitas tenaga medis kian baik.

Selain itu, pihaknya juga bakal melakukan pendekatan dengan Kemenkes dan Kemenpar agar aplikasi ini resmi dipergunakan di Indonesia.

(Dewi Kurniasari)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita Women lainnya